Artikel l Detikkasus.com – Dalam ayat Al-Qur’an Allah SWT berfirman:
Artinya: “…Allâh menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” (Al-Baqarah ayat 185).
Allah SWT akan memberikan kemudahan bagi orang Islam yang memudahkan urusan orang lain. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melepaskan kesusahan duniawi seorang Muslim, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat.” (HR Muslim).
Dalam hadis lain disebutkan, Nabi SAW berpesan untuk memberikan kemudahan dan agar orang yang punya urusan itu tenteram hatinya, tidak waswas, khawatir dan takut. Anas bin Malik berkata, Rasulullah pernah bersabda, “Permudahlah dan jangan mempersulit, dan jadikan suasana yang tenteram, jangan menakut-nakuti” (HR Muslim).
Hadits Shahih Muslim nomor 1828, Nabi pernah berdoa:
“Ya Allah, barangsiapa yang mengurusi urusan umatku kemudian dia merepotkan umatku maka susahkanlah dia.” Hadits ini menunjukan akan dua perkara penting dalam syari’at, yaitu: ⑴ Kaedah yang sangat agung:
Bahwasanya balasan sesuai dengan jenis amalan dan ini berlaku dalam kebaikan maupun dalam keburukan. Dan inilah hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah memberikan balasan sesuai dengan apa yang dilakukan oleh seorang hamba.
Barangsiapa melakulan amalan yang dicintai oleh Allah, Allah akan mencintainya, barangsiapa melakukan amalan yang dibenci oleh Allah, Allah akan membencinya.
Barangsiapa memudahkan seorang muslim maka Allah akan mudahkan urusannya di dunia maupun diakhirat.
Barangsiapa yang menghilangkan penderitaan seorang muslim maka Allah akan menghilangkan penderitaannya di dunia dan juga di akhirat.
Barangsiapa seorang hamba membantu seorang hamba untuk memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu untuk memenuhi kebutuhannya. Ini semua dalam kebaikan, sebaliknya dalam keburukan pun demikian.
Barangsiapa memberi kemudharatan kepada seorang muslim maka Allah akan memberikan kemudharatan kepada dia.
Barangsiapa membuat makar, maka Allah akan membuat makar kepada dia : Barangsiapa membuat susah, menimbulkan kesulitan bagi saudaranya maka Allah akan membuat dia susah juga. Ini berlaku dalam segala hal, jadi balasan sesuai dengan perbuatan, ini berlaku pada kebaikan maupun keburukan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdoa:
Artinya: “Ya Allah, barangsiapa yang mengurusi urusan umatku kemudian dia merepotkan umatku maka susahkanlah dia.” (HR Muslim 1828)
Dalam riwayat lain Beliau bersabda:
“Barangsiapa yang menyulitkan (orang lain) maka Allah akan mempersulitnya para hari Kiamat.” (HR Al-Bukhari 7152).
Penyusun: Supriyanto alias Ilyas Ketua Umum Yayasan Gemindo Pondok Pesantren Raja Muhammad Hafidz