Melalui Rembug Tani, Pemkab Humbahas Pertemukan Komponen Masyarakat di Humbang Hasundutan.

Detikkasus.com | Indonesia – Propinsi Sumatera Utara-Kabupaten Humbang Hasundutan, Detikkasus.Com -Pemkab Humbahas mengadakan rembug tani di perladangan milik Deka Silaban ST di Desa Siponjot Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan, Jumat (13/7). Acara rembug tani ini bisa mempertemukan seluruh komponen masyarakat, intinya membahas terkait pertanian.

Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor SE menjelaskan rembug tani biasanya dilaksanakan di perkantoran. Tapi Pemkab Humbahas lebih memilih di ladang pertanian. Kenapa harus kumpul di ladang karena terkait pertanian. Ini tanda keseriusan pemerintah mengenai pertanian karena masyarakat Humbang Hasundutan mayoritas hidup dari sektor pertanian. Hasil komoditi pertanian sangat diminati dunia internasional, salah satunya kopi. Kopi dari Humbang Hasundutan sudah mendunia dan sangat terkenal. Selain kopi, tanaman lainnya seperti jagung, kentang, cabe, bawang dan padi  tetap dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat.

Mendukung hasil pertanian ini, sudah banyak alat-alat mesin pertanian (alsintan) diterima Humbang Hasundutan dan hanya daerah Humbang Hasundutan terbanyak menerima alsintan di kabupaten/kota di Indonesia. Alsintan ini diseluruhnya dipersembahkan untuk keperluan masyarakat petani. Bahkan bulan ini, 2 lagi alat berat bantuan pusat akan tiba di Humbang Hasundutan. Agar hasil pertanian lebih menjanjikan lagi termasuk mengenai harga, sangat perlu di buat Perda untuk memproteksi harga jual petani dengan pengumpul. Kemudian Perusda (perusahaan daerah) juga harus segera dibentuk di Humbang Hasundutan termasuk membentuk koperasi-koperasi di setiap kecamatan. Apabila ini segera terealisasi, maka perubahan yang signifikan mengenai pertanian pasti terwujud di Humbang Hasundutan.

Baca Juga:  Patroli Gabungan Sekala Besar Pantau Kehidupan Menuju New Normal di Wilayah Ponorogo

Sementara Kadis Pertanian Ir Junter Marbun rembug tani ini untuk merembuk (Mardostahi) antara pemerintah, petani, pemangku kepentingan untuk menyatukan tekad membangun pertanian demi peningkatan taraf hidup petani di Humbang Hasundutan. Merebukkan masalah pertanian yang dihadapi petani dan mencari solusi terbaik dalam pelaksanaan pembangunan pertanian. Kemudian membangun persamaan persepsi pada sinergitas antara pemerintah, petani, penyedia sarana produksi pertanian, sehingga diharapkan penyelenggaraan rembug tani ini dapat berjalan dengan baik dan berguna untuk masyarakat. Dimana rembug tani ini merupakan wahana petani Humbang Hasundutan membangun pertanian. Sikronisasi dari seluruh stakehorder (pemangku kepentingan) dalam rangka percepatan pembangunan pertanian.

Baca Juga:  Puluhan Ribu Masyarakat, Sambut Presiden Jokowidodo Di Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan - Detik Kasus Sumut.

Dalam rembug tani itu, selain petani, Pemkab Humbahas mengundang seluruh komponen masyarakat antara lain Bank Indonesia, BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Sumut, Kabid Sarana Parasana Dinas TPH Sumut Ir Jonni Akim Purba. Perusahaan sarana produksi pertanian dan perusahaan pemasaran hasil pertanian juga hadir antara lain PT Bisi Internasional, PT Pioner, PT Syngenta, PT CPI dan PT Japfa Comfeed Indonesia.  Pemkab Humbahas sengaja mempersatukan pihak terkait guna mendukung dan mensuskseskan pertanian di Humbang Hasundutan. Sehingga diharapkan melalui rembug tani ada kesepakatan dan kesimpulan bersama para stakehorder demi kesejahteraan masyarakat Humbang Hasundutan.

Baca Juga:  Imbas Perampasan Handphone Milik Wartawan, Aipda A.P Kanit Laka Dilaporkan

Hadir juga dalam pertemuan itu Ketua PN Tarutung Hendra Utama Sotardodo SH, Letjend TNI (Purn) Hinsa Siburian, Pabung 0210/TU Mayor Holden Gultom, Sekda Drs Tonny Sihombing, Ketua TP PKK Ny Lidia Kristina Dosmar Banjarnahor, Wakil Ketua TP PKK Ny Tiur Mariaty Saut Parlindungan Simamora, Ketua KTNA Humbahas KT Sianturi, Ketua HKTI Djahormat Hutasoit dan lainnya.

Dalam rembug tani itu, ratusan hadiah lucky draw berupa alat-alat pertanian mulai dari sepatu boot, pompa, kereta sorong (beko) sampai mesin babat dipersembahkan khusus untuk petani yang hadir. (Sakti.S. Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *