PRINGSEWU, Detikkasus.com – Dengan berkembangnya industri otomotif, meningkatnya permintaan ban, dan pada saat yang sama melimpahnya limbah ban. Akumulasi limbah ban bekas dalam jumlah besar di tempat pembuangan dapat menjadi wabah penyakit yang dapat mengancam kesehatan masyarakat, sarang nyamuk, mencemari lingkungan, mudah menyebabkan kebakaran, dan menyebabkan signifikan pemborosan sumber daya. Selasa (02/02/2021)
Sama halnya yang terjadi di sekitar bengkel mobil “Sumber Rezeki” milik Apri yang beralamatkan JL. Jendral Sudirman kelurahan Pringsewu Selatan, warga di sekitar bengkel tersebut keluhkan adanya limbah ban bekas dan sisa-sisa oli bekas yang sangat berdampak buruk bagi kesehatan mereka.
Saat awak media konfirmasi Apri selaku pemilik bengkel Sumber Rezeki di hubungi melalui WhatsApp nya mengatakan “Mau buat apa sih iya mas, besok saja kita ngobrol”. Tutupnya
MZ dan DR iyalah warga di sekitar bengkel menyampaikan kepada tim awak media “Ratusan ban bekas menumpuk disekitar bengkel Sumber Rezeki, saat musim penghujan seperti ini, banyak genangan air di dalam ban bekas itu, sehingga kami khawatir akan menjadi berkembang biaknya jentik nyamuk, yang dapat mengakibatkan penyakit DBD, saat ini sudah banyak sekali nyamuk di lingkungan tersebut, yang di perkirakan bersumber dari tampungan air yang ada di ban bekas itu, lalu limbah bahan bakar (oli bekas) yang bercecer ke halaman rumah karena terbawa air hujan, yang sudah tidak tertampung di saluran dan akhirnya membuat air masuk ke bagian terendah (dapur)”. Ujarnya
MZ menyampaikan kepada awak media, “Masalah ban bekas itu jangan di tumpuk di lahan orang lain, sesegera mungkin untuk di bersihkan, tak lupa hendaknya bengkel membuat aliran pembuangan air mandiri, gunanya agar tidak ada lagi sisa oli bekas menggenangi lingkungan dan persawahan. Kemudian saat hujan turun, air hujan bagian depan bengkel itu menggenangi halaman depan rumah warga sekitar, karena apabila air hujan tersebut bercampur oli bekas, lalu mengalir ke halaman depan sehingga membuat licin, akan dapat membahayakan orang lain”. Sekitar sebulan yang lalu saya pernah melaporkan limbah ban bekas yang jadi sumber nyamuk itu ke pak Bayan sini, tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan. “Pungkasnya”
(Tim)