Detikkasus.com | Pontianak – Puluhan Aktivis Mahasiswa di Kota Pontianak bergerak turun kejalan, Massa dari element Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pontianak menggelar aksi Kepung KPU akibat adanya misteri dibalik Tragedi Kemanusiaan Yang Terbungkam. Selasa (21/5/2019).
Massa aksi berkumpul di Mujahidin dan beranjak menuju Gedung KPU Kalbar di Jalan A.Yani Pontianak untuk menyampaikan aspirasinya yang mewakili seluruh perasaan rakyat.
Di Sela Aksinya Mahasiswa juga melakukan Sholat Gaib untuk para korban yang berguguran dalam menjalankan tugas saat pemilu.
Korlap Aksi, Muhammad Al Iqbal menyampaikan Pemilihan Umum (Pemilu) telah dilaksanakan satu bulan yang lalu, menyisahkan luka yang begitu tragis dinegeri ini.
” Pemilu yang harusnya menjadi pesta demokrasi berubah menjadi bencana yang meregang dan menghilangkan nyawa “.
” Jumlah yang tercatat di kementrian kesehatan pada hari Kamis,16 Mei 2019 sebanyak 527 orang meninggal dunia,dan 11.239 menderita sakit ” Kata Iqbal kepada awak media.
Kabid Kebijakan Publik KAMMI ini mengatakan bahwasanya ini bukan soal 01 atau 02 atau bukan juga soal partai A dan Partai B. Tapi ini soal misteri kematian Masyarakat Indonesia yang belum terungkan penyebabnya.
” Karena itulah KAMMI turun menuntut KPU dan pemerintah bertanggungjawab dan menuntaskan misteri ini jangan sampai tragedi ini terus menjadi misteri di negara kita “. Lanjutnya.
Tuntutan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Pontianak menuntut dan menyatakan sikap sebagai berikut:
1.Turut berduka cita atas meninggalnya petugas pemilu di seluruh Indonesia.
2.Mendesak agar KPU dan DPR berkoordinasi untuk segera mendorong pemerintah segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang independen bersama masyarakat sipil,dengan melibatkan berbagai pihak,untuk menelusuri penyebab dari kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
3.Menuntut pemerintah Bersama DPR dan penyelenggara Pemilu (KPU,BAWASLU dan DKPP) mengevaluasi pelaksanaan pemilu serentak secara terbuka dan independen.
4.Mengajak kedua belah kubu peserta pemilu berhenti memanfaatkan isu kemanusian untuk kepentingan politik praktis dan elektoral semata.
5.Menuntut KPU untuk segera merealisasikan santunan kepada korban penyelenggara pemilu.(aleng)