Tradisi Sungkeman, Kapolda Jatim Sungkem Ibunda Tercinta | Reporter – Arifin.

 

Polda Jatim, detikkasus.com – Mungkin bagi kebanyakan orang bersalaman antar satu orang dengan orang lainnya adalah hal yang biasa. Bersalaman dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, baik pada acara tertentu maupun pada saat bertemu atau berpapasan di jalan. Namun di Indonesia ada aktivitas bersalaman yang tergolong unik, aktivitas itu sering disebut dengan sungkeman. Salah satu contoh yang dilakukan oleh Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin sungkem kepada ibunda tercinta.

Baca Juga:  Bhayangkari Cabang Badung Hadiri Upacara Kanaikan Pangkat Setingkat dan Penghantar Personil Masuki Masa Purna Tugas

Sungkeman sendiri berasal dari kata sungkem yang maknanya bersimpuh atau duduk berjongkok sambil mencium tangan. Biasanya sungkeman dilakukan oleh orang muda kepada orang tua, namun lazimnya hal ini dilakukan oleh seorang anak kepada orang tua mereka. Bagi orang Jawa sungkeman merupakan tradisi turun temurun.

Sungkeman sering dilakukan pada acara-acara seperti perpisahan dan lebaran. Namun ada juga yang melakukannya diluar waktu-waktu itu. Tujuannya untuk meminta maaf atas prilaku kurang menyenangkan yang dilakukan maupun mengharapkan doa dari orang yang disungkem. Tak jarang mereka yang melakukan sungkeman berderai air mata sembari sesenggukan, sementara yang disungkem pun juga mengalami hal serupa sambil memberi nasehat-nasehat bijak sekaligus doa-doa yang baik.

Baca Juga:  Pengungkapan Kasus Penyelundupan Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) | Reporter : Zainul Arifin

Perlu dipahami bahwa sungkeman bukanlah bentuk penyembahan seorang manusia kepada manusia, namun sungkeman merupakan bentuk penghormatan kepada orang yang lebih tua. Sungkeman menunjukkan kesopan santunan orang yang masih muda.

Tak bisa dipungkiri bahwa sungkeman menjadi salah satu cara untuk mendekatkan hubungan antara anak dengan orang tuanya, atau antara orang muda dengan orang tua.

Baca Juga:  Babinsa Desa Jemirahan Laksanakan Senam Pagi dilanjutkan Jalan Sehat Sama Warga. 

Dalam perkembangannya sekarang ini budaya sungkeman semakin jarang kita temukan padahal Filsafah sungkeman ini memiliki makna yang sangat bagus dan patut kita tanamkan pada generasi penerus agar mereka senantiasa mengingat betapa budaya Jawa senantiasa menjunjung tinggi bakti tulus kepada orang tua. (Arif)

Redaksi. www.jejakkasus.info / detikkasus.com. Ciptakan Situasi Informasi Untuk Yang Terbaik. Wa – 081- 217-614-828.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *