Jombang | Detikkasus.com – Tiga tokoh perempuan nasional dari PDI Perjuangan berkumpul dalam sarasehan bertajuk “Perempuan Berdaya untuk Indonesia Raya” yang digelar di Balai Desa Plandi, Kecamatan Jombang. Acara ini digelar untuk memperingati Bulan Bung Karno sekaligus mendorong pemberdayaan perempuan dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
Ketiga tokoh yang hadir adalah Mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan Sadarestuwati, serta artis sekaligus aktivis Rieke Dyah Pitaloka.
Mereka memberikan motivasi, berbagi pengalaman, serta pandangan kepada peserta yang didominasi perempuan dari berbagai latar belakang, mulai ibu rumah tangga hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam kesempatan itu, Tri Rismaharini menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi perempuan. Menurutnya, perempuan harus berani berwirausaha dan tidak hanya bergantung pada bantuan sosial.
“Akses pelatihan keterampilan dan kewirausahaan menjadi kunci utama agar perempuan bisa menopang perekonomian keluarga dan berdiri di atas kaki sendiri,” kata Risma, Kamis (12/6/2025) malam.
Sementara itu, Sadarestuwati menyoroti peran perempuan di tengah krisis ekonomi saat ini, terutama bagi keluarga yang kehilangan pencari nafkah utama akibat pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Kami ingin mengajak perempuan Indonesia untuk mandiri, jangan hanya bergantung pada suami,” ujarnya.
Anggota DPR RI ini juga menekankan pentingnya pelatihan produktif bagi ibu rumah tangga, seperti menjahit, membuat makanan ringan, dan berdagang secara online agar dapat menggerakkan roda ekonomi keluarga dari rumah.
Sedangkan Rieke Dyah Pitaloka menyampaikan pesan humanis dengan mengutip Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terkait cara menghadapi masalah.
“Permasalahan itu dua, yang kita anggap masalah tapi bukan, dan yang memang benar-benar masalah. Kalau ada masalah pasti ada solusinya. Saya berharap dari Jombang lahir perempuan hebat yang mampu mengubah nasib keluarga dan bangsanya,” harap Rieke.
Sarasehan ini tidak hanya menjadi momentum mengenang sejarah Bung Karno, tetapi juga sebagai wadah perjuangan perempuan saat ini untuk meningkatkan peran mereka di bidang ekonomi dan sosial.
Dengan semangat pelatihan, motivasi dari tokoh inspiratif, serta gotong royong, kegiatan ini diharapkan menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain.
Reporter: Jum