Dan Tidak Adanya Kejelasan Nilai Anggaran Dana Yang Telah Usai Dikerjakan Dari Balai Wilayah Provinsi Aceh, Disinyalir Terkesan Proyek Siluman.
Meurandeh Tengah |Detikkasus.com -Terkait status tempat bak penampungan simpan air bersih “hujan”, dugaan tidak berfungsi ke masyarakat gampong. Pada hal, dalam peruntukan sebenarnya untuk masyarakat yang membutuhkan.
Dalam hal itu juga, semasa pada pelaksanaan pembangunan proyek bak penampungan simpan air bersih “hujan” di tahun 2022 beberapa tahun yang lalu. Dan tidak adanya kejelasan nilai anggaran dana, secara tampilan publik. Bahkan masyarakat sekitar serta pihak pelaksana pekerja dan pihak perangkat desa gampong meurandeh tengah pun tidak tau, berapa nilai anggaran dana proyek itu yang telah di salurkan oleh pihak balai wilayah provinsi aceh.
Yang kini telah usai dikerjakan dari pihak balai wilayah provinsi aceh, disinyalir adanya proyek siluman. Anehnya lagi, setelah di ketahui oleh wartawan media online di aceh ini. Hasil yang telah dikerjakan proyek bak penampungan air bersih “hujan” tersebut, diduga hanya menghamburkan anggaran dana saya berasal dari balai wilayah provinsi aceh dan juga tak jelas berapa yang telah di salurkan oleh pihak pemerintahan itu.
Untuk selanjutnya, apa yang sempat pernah terjadi pemberitaan secara media online publik di aceh ini. Berjudul, status bak penampungan simpan air hujan. Yang telah dibangun T.A 2022, diduga tidak berfungsi ke masyarakat gampong. Disinyalir hamburkan anggaran dana pemerintahan saja, menelan biaya mencapai puluhan juta rupiah. Terbitan pada tanggal, 8 mei 2024 beberapa hari lalu.
Ketika, beberapa wartawan media online di aceh ini. Sempat juga bertemu dengan salah satu seorang yang pernah menjadi orang kepercayaan pekerja pembangunan bak penampungan air bersih “hujan” itu, sebutan panggilan “Dika Golkar”. Yang mana dalam pertemuan tersebut, beberapa wartawan media online di aceh kota langsa ini.
Melakukan konfirmasi kepadanya, “Dika Golkar”. Tentang siapakah sebagai pihak pelaksana atau pun pihak rekanan kontraktor dalam pekerjaan itu, dan berapa nilai anggaran dana pelaksanaan pekerjaan yang telah tersalurkan. Menurutnya, “Dika golkar” tersebut. Dirinya juga termasuk warga desa gampong meurandeh tengah dusun III bahagia kecamatan langsa lama kota langsa, mengomentari dengan sangat santai.
“Saya hanya pihak pekerja saja, dan saya juga hanya di suruh mengerjakan proyek itu, dari pihak Balai wilayah provinsi aceh, saya sebagai mandor pekerja saja, langsung dari pihak pengawas balai itu, dan juga pengawas itu yang datang ke saya. Wilayah kerjanya langsa dan aceh tamiang, dengan sebutan panggilan samaran bang “kodok” alias “Ali”. Kalau tentang anggaran dananya saya juga tidak tau, berapa itu di anggarkan oleh pihak balai wilayah provinsi aceh tersebut”. Tuturnya, “Dika golkar” tersebut. Kemarin, rabu 08/05/2024 sekitar pukul.16.10.wib.
Menurutnya kembali, oleh bung karo-karo. Yang juga sebagai dari pihak pengurus bidang biro investigasi monitoring & intelijen (IMI) lembaga badan peserta hukum reclasseering indonesia (L.BPH.RI.) komisariat wilayah (komda) langsa, menyikapi dengan tegas. “Saya meminta kepada APH kepolisian daerah (polda) dan APH kejakasaan tinggi (kejati) di provinsi aceh, agar dapat langsung dengan secara tegas. Untuk mengusut kasus anggaran dana proyek pembangunan tempat bak penampungan air bersih “hujan” yang tepat lokasinya, di dusun III bahagia desa meurandeh tengah kecamatan langsa lama kota langsa. Yang katanya, dengan judul modal dusta (modus)-nya mereka. Diperuntukan untuk masyarakat, yang ternyata secara pantauan investigasi di lapangan. Hanya sebagai pajangan saja, malah masyarakat setempat pun tidak pernah menggunakan areal lokasi bak penampungan air bersih (hujan) tersebut”. Pungkasnya, menyuarakan secara publik kepada wartawan media online di aceh kota langsa ini. Dini hari kamis 09/05/2024, sekitar pukul.19.18.wib.
(Jihandak Belang/Team)