Jombang | Detikkasus.com – Sebuah bangunan megah yang rencananya akan difungsikan sebagai gedung Muslimat di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, kini tampak terbengkalai.
Bangunan tersebut belum pernah digunakan sejak selesai dibangun dan kini dikelilingi semak belukar, memunculkan tanda tanya besar di tengah masyarakat.
Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi gedung dan musala yang sudah lama tidak terawat. Warga setempat mulai mempertanyakan kejelasan kelanjutan proyek tersebut, apalagi dana pembangunan yang digelontorkan tak sedikit.
“Sudah lama itu, saya sendiri juga tidak tahu kenapa pembangunannya tidak diteruskan,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Ia menyayangkan bangunan yang berdiri cukup kokoh tersebut tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Padahal, menurutnya, gedung tersebut bisa digunakan untuk berbagai kegiatan sosial dan keagamaan warga sekitar.
“Kan sayang, sudah ada niat membangun, tapi tidak diteruskan. Jadinya ya seperti gedung kosong tidak berfungsi,” tambahnya.
Pemerintah Desa Balongsari pun angkat bicara. Mereka menjelaskan bahwa proyek pembangunan gedung Muslimat Kecamatan Megaluh tersebut bersumber dari Bantuan Keuangan (BK) tahun 2023 sebesar Rp200 juta.
Namun, proyek tersebut bukan dilaksanakan oleh Pemdes Balongsari. Ketua Muslimat yang kala itu berasal dari Desa Sumbersari menjadi pelaksana pembangunan, meskipun secara administratif gedung berdiri di tanah kas Desa Balongsari.
“Awalnya itu direncanakan oleh ketua Muslimat waktu itu. Karena domisilinya di desa Sumbersari, sebenarnya secara wilayah bukan kewenangan dia, seharusnya dari Pemdes atau TPK-nya yang kerjakan. Tapi karena anggarannya cuma Rp200 juta, ya jadinya seperti itu,” ujar Mohklison salah satu perangkat Desa Balongsari saat ditemui dikantornya pada Senin (26/5/2025).
Masalah makin pelik ketika ketua Muslimat yang menjadi pelaksana meninggal dunia di tengah masa realisasi. Proyek lantas dilanjutkan oleh anaknya yang juga staf di Pemdes Sumbersari. Karena keterbatasan tempat di Sumbersari, akhirnya lahan milik Desa Balongsari dimanfaatkan sebagai lokasi pembangunan.
“Yang komunikasi langsung waktu itu antara kades Balongsari yang lama dan ketua Muslimat,” imbuhnya.
Hingga kini, tidak ada kejelasan lanjutan mengenai pemanfaatan gedung tersebut. Warga berharap ada tindak lanjut dari pihak terkait agar bangunan tak terus terbengkalai dan bisa kembali difungsikan untuk kepentingan masyarakat.
Reporter: Jum