Sekolah Tidak Transparan Didalam Pengelolan Dana Bos Dan Tidak Terpasang Papan Nama

Detikkasus.com | Pelalawan – Tidak seharusnya pihak sekolah tidak transparan didalam pengelolaan dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) dan juga papan nama tidak terpasang, “Hal ini terjadi di SMPN III Desa Sokoi Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau ketika didatangi media ini Selasa. 13 Agustus.2019.

Zamri.S.pd Kepala Sekolah SMPN I Desa Sokoi Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan, ketika didatangi media ini dan didampingi Babinkantibmas Bripka Agusman Anggota Polsek Kuala Kampar, diruangan Kantor Kepala Sekolah, ketika ditanya tentang pengelolaan dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) bagai mana perkembangan dan peningkatan pendidikan disekolah selama ini.

Kata Zamri memang benar saya sebagai Kepala Sekolah disini sudah hampir 8 tahun bertugas disini kalau dalam pengelolaan dana Bos saya kurang tau pak, “seolah olah pura pura tidak tau dan buang muka kepada wartawan,sebab kata Zamri dana tersebut dikelola oleh bandahara saya, dan juga bandahara saya tidak masuk dan tidak ditempat lagi sakit.
Lanjut Zamri lagi, tentang papan nama pengelolaan dana sekolah saya tidak pernah membuat disekolah saya kurang paham pak. Ditanya tentang keberadaan dana bantuan sekolah, Zamri sangat berterima kasih sekali kepada pemerintah dengan ada bantuan dana dari pemerintah benar benar sangat membantu sekali disekolah kami dalam pelaksanaan pendidikan.

Tidak seperti sekolah yang pernah didatangi wartawan di SMPN Kuala Kampar tidak disebut alamatnya beberapa waktu lalu, seorang Kepala Sekolah ditanya keberadaan dana bantuan pemerintah yang masuk kesekolah, bagai mana peningkatan dan perkembangan pembangunan pendidikan di SMPN ini, “Kepada media ini mengatakan, saat ditemui diruangan Kepala Sekolah tersebut mengatakan, sebenarnya secara pribadi saya katakan, sebaiknya dana bantuan sekolah dari pemerintah jangan diada kan, sebab dalam pengelolaan nya sangat susah buat pening kepala saja kita harus mengikuti peraturan dalam pengelolaan dana tersebut dan tidak bisa berbuat banyak jangan sampai salah nanti kita yang kena kata Kepala Sekolah tersebut mengahiri. (Tambi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *