KOTA MADIUN I detikkasus.com– Apel Pembinaan Pejabat Struktural dan Kepala Sekolah di Lingkungan Pemerintah Kota Madiun berlangsung berbeda, Senin (22/11). Bagaimana tidak, ada ustad Wijayanto yang diminta menjadi pembicara. Berbagai hal mengemuka saat apel di Ngrowo Bening tersebut. Mulai terkait revolusi mental, etos kerja, dan lainnya. Wali Kota Madiun Maidi menyebut hal itu dilakukan demi peningkatan kinerja ASN Pemkot Madiun.
‘’Kita harus berubah menuju baik. Karenanya, kita datangkan ilmu untuk memberikan pencerahan. Tanpa ilmu perubahan itu akan lama,’’ kata wali kota.
Wali kota ingin perubahan itu dimulai dari lingkup Pemkot Madiun. ASN, kata wali kota, harus melayani, bukan dilayani. Karenanya, perlu adanya peningkatan etos kerja. Tidak ada lagi ASN yang seenaknya. Namun, harus memberikan pelayanan kepada masyarakat yang maksimal. Hal itu tentu diperlukan perubahan mindset. Karenanya, ustad Wijayanto didatangkan untuk memberikan pengarahan.
‘’Kita terus berbenah. Perubahan fisik ini harus dibarengi dengan perubahan manusianya. Sebelum melangkah ke luar, pemerintah harus baik dulu. ASN-nya harus bisa menjadi contoh,’’ jelasnya.
Selain pelayanan, wali kota juga mengingatkan ASN terkait serapan anggaran. Maklum, ini sudah di akhir tahun anggaran. Anggaran harus terserap agar pemanfaatannya segera dirasakan masyarakat. Selain itu, wali kota juga mengingatkan pelaporan keuangan BPK untuk tahun anggaran 2021. Laporan, tegas wali kota, harus selesai minggu pertama Januari 2022 nanti.
‘’Jangan sampai terlambat. Tahun lalu kita urutan ketiga nasional dan pertama Jawa Timur. Tahun ini harus lebih baik tentunya,’’ harapnya.
Ustad Wijayanto menyampaikan beberapa hal dalam apel tersebut. Mulai dari revolusi mental, etos kerja, dan lainnya. Hal itu menurutnya merupakan amanat dari negara. Yakni, untuk turut membangun negara. Khususnya terkait pembangunan SDM. Ustad Wijayanto juga memuji perubahan-perubahan Kota Madiun. Dia yang sering lewat sejak sebelum era tol mengaku Kota Madiun dulu gelap tetap sekarang terang benderang.
‘’Kota Madiun itu minat dzulumati minannur, dari kegelapan menuju cahaya. Kalau kata RA Kartini, habis gelap terbitlah terang,’’ pungkasnya. (Diskominfo/fad)