Detikkasus.com | Propinsi Kalbar, Sintang – Natal bersama keluarga besar organisasi “Tariu Borneo Bangkule Rajakng” kabupaten sintang berlangsung di rumah betang desa rajang begantung kecamatan sungai tebelian, kabupaten sintang, pada hari minggu, (13/1/2019).
Natal bersama organisasi Tariu Borneo ini dihadiri oleh ratusan anggota, dari kabupaten sekadau, melawi, putussibau, Sanggau dan sintang sebagai tuan rumah, serta masyarakat sekitar, juga hadir tamu undangan, yaitu tokoh dayak kabupaten melawi Panji. S.sos yang juga bupati melawi, kadis Pemuda olahraga dan pariwisata kabupaten sintang Hendrika, staf ahli bupati sintang Arbudin, organisasi pemuda katolik, organisasi kepemudaan, dan kepala desa Kunyai Helarius liuk, serta tokoh dayak sintang, dan tak ketinggalan adalah Panglima Jilah yang juga sebagai panglima tinggi Tariu Borneo.
Ketua panitia, Acara natal bersama ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan bagi organisasi Tariu Borneo, karena baru seumur jagung, yaitu baru tujuh bulan, sejak berdiri pada bulan juni 2018 kemarin, dikabupaten sintang, dan tujuannya adalah untuk mempererat dan bentuk ucapan syukur pada Petara (Tuhan), maka itu mari kita jaga adat dan budaya kita, karena kita sebagai orang dayak harus bersatu dan besinergi membantu pemerintah dalam pembangunan, dan yang utama bagi kita adalah jangan hilang tradisi adat dan budaya ditelan jaman, selain itu banyak berdoa, karena semuanya milik Tuhan, ucap Petrus dalam sambutannya dan juga sebagai ketua organisasi Tariu Borneo Sintang.
Tokoh Dayak Timur Kalbar Panji. S.Sos dalam sambutannya ” mari kita jaga persatuan dan persaudaraan yang sudah baik selama ini, dan mari kita terus berjuang bagi orang-orang kita dayak, dan semakin banyak orang dayak yang sukses, baik yang ada di pemerintahan, di legislatif, jadi polisi, tni, jaksa, hakim, maka nama orang kita dayak tidak diremehkan dimata orang lain, dan juga mengangkat harkat dan martabat jati diri kita, ungkap Panji. S.Sos yang juga menjabat bupati kabupaten melawi ini.
Panji juga bercerita bahwa dirinya juga asli orang kampung, dan anak pedalaman, tetapi berkat kegigihan dan tekad belajar yang kuat, maka bisa menjadi pejabat, oleh sebab itu jangan malu jadi orang kampung, dan jangan malu jadi anak gunung, karena kita yang berasal dari kampunglah yang sesungguhnya bisa menjadi orang hebat dan orang sukses, jangan lagi kita dibelakang barisan, kita harus didepan barisan, terutama dalam menjaga NKRI, tegaknyan UUD 45, utuhnya Pancasila. Dan tidak kalah hebat adalah kita orang kampung yang sesungguhnya penjaga kelestarian alam dan adat tradisi yang menjadi warisan budaya anak cucu kita. Jelas Panji Bupati melawi ini.
Acara yang ditampilkan ada beragam tarian, dari sanggar Biu Balai desa kunyai, oleh anak-anak muda untuk menghibur tamu undangan dan semua masyarakat yang hadir. Kemudian dilanjutkan makan bersama di ruangan rumah adat betang desa kunyai dengan duduk melantai, dan acara ramah. (nus)