Humbahas | Detikkasus.com – Pemerintah Humbang Hasundutan (Humbahas) dan masyarakat yang menyediakan lahan untuk membuat percontohan di Food Estate dengan menanam bawang merah. Sesuai Standar Operasional Prosedure (SOP) yang diterapkan Taiwan Technical Mission (TTM) membuktikan bahwa tanaman tersebut tumbuh baik di areal pengembangan Food Estate. Hal ini diperlihatkan pada acara penanaman bawang merah pertama untuk areal 5 Ha. Rabu (17/5).
“Kami bangga dengan hasil yang dicapai TTM dalam kurun waktu 3 bulan bekerja di Food Estate. Hal ini membuktikan jika serius dalam bertani maka hasilnya akan sangat membanggakan, kami bertanam bawang merah dengan pengelolaan pertanian mulai dari pengolahan lahan, pemilihan bibit, ketersediaan air dan perawatan tanaman.” Kata Asisten Pemerintahan dan Kesra, Makden Sihombing, S.Sos, M.Si mewakili Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, SE
Oleh karena itu, lanjut Makden, pihaknya berharap agar apa yang dilaksanakan oleh TTM bisa dicontoh oleh petani di areal Food Estate dan para petani di Humbahas.
Usai dari pertanaman bawang merah rombongan bergerak meninjau rumah kemasan di Doloksanggul. Pada kesempatan itu juga Kepala Taiwan Technical Mission (TTM) di Indonesia Mr. Dennis Kao mengapresiasi Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, SE yang memperhatikan kebutuhan masyarakat salah satunya dengan berdirinya Rumah Kemasan.
Sementara itu, Specialist Horticulture Development Project Mr. Chiu, Chien-Hsiang (Joe) sebagai pelaksana pada pertanaman memaparkan bahwa bawang merah yang dilihat sekarang ini bisa tumbuh baik dengan mengikuti SOP yang diterapkan TTM.
“Pengolahan lahan untuk bukaan baru kita mengukur kemiringan tanah dan kita coba ratakan untuk mempertahankan air siraman merata dan tidak selalu mengalir ke lahan yang rendah. PH tanah kita ukur dengan alat sensoring dan karena lahannya masih baru kita olah bolak balik, sampai lahannya bagus dan gembur, kita mengolah bolak balik sampai empat kali dan yang besar-besar dihancurkan sampai gembur.” Katanya.
Lebih lanjut Joe menjelaskan bahwa pihaknya menambahkan pupuk kompos untuk 1 hektar 40 ton kompos, sehingga ph yang diharapkan bisa baik dan tanahnya bisa bagus karena tidak lengket (tanah liat).
“Kita juga menambahkan 700 kg NPK untuk nutrisi.” jelasnya
Bukah hanya itu, Joe juga menjelaskan setelah penanaman, pihaknya tidak menggunakan mulsa tetapi terbuka dan dalam perawatan menggunakan tenaga para petani sehingga rumput tidak tumbuh. Kelembapan tanah tetap harus dijaga karena bawang merah butuh air setiap harinya, seperti manusia. Pihaknya juga menyediakan 3 penampungan air untuk lahan 5 ha.
“Kita menggunakan teknologi sederhana dalam penyiraman, dengan menggunakan pipa dan selang, serta mesin pemompa air untuk penyiraman menjaga kelembapan tanah. Hal ini dilakukan karena kita tidak bisa memprediksi cuaca.” Ujarnya.
Joe menambahkan, pihaknya juga merencanakan pertanaman bawang merah ini nanti akan dilakukan dengan tumpang sari atau bergantian dengan tanaman palawija seperti sayur jenis sawi taiwan (San Feng) dan sayur kacang kapri.
“Setelah lebih kurang tiga bulan TTM bekerja di lahan Food Estate untuk membuat percontohan, hasil yang kita lihat saat ini adalah merupakan kerja sama dan kerja keras kita semua dan pada hari ini kita akan memulai penanaman untuk areal 5 ha.” pungkasnya.
(Evendy)