Oleh : Ketua Umum Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (GMICAK).
Detikkasus.com | Kehidupan setelah kematian – Kehidupan setelah kematian (terkadang disebut juga akhirat atau alam baka) adalah konsep tentang suatu alam, atau alam itu sendiri (baik bersifat fisik maupun transendental), yang di dalamnya suatu bagian esensial dari kesadaran atau identitas seorang individu berlanjut keberadaannya setelah kematian tubuhnya.
Setelah manusia meninggal dunia maka mereka berada di alam pembatas antara dunia dan akhirat yang sebutannya adalah Alam Barzakh atau alam Kubur.
Pada alam ini, manusia akan dipertemukan dengan malaikat Munkar dan Nakir yang akan mengajukan pertanyaan. Jawaban dari pertanyaan ini akan menentukan nasib ruh di alam kubur, apakah mendapat siksaan sampai hari kebangkitan atau tidak.
Alam barzakh ini adalah alam yang menjadi pemisah alam dunia dengan alam akhirat, alam ini menjadi tempat sementara bagi manusia yang telah meninggal dunia.
Setelah manusia meninggal dunia, mereka berada di alam pembatas antara dunia dan akhirat yang disebut Barzakh.
Setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur, mereka dikumpulkan di padang yang mahaluas yang disebut Mahsyar.
Pengadilan allah Swt. Di alam akhirat sangat adil dan teliti, tidak seorang pun yang dirugikan, manusia berhak masuk surga karena ketaqwaan nya.
Mereka akan masuk neraka, karena kedurhakaanya. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir adalah ?Jawab :A. Menuruti semua keinginan teman
Tanda-Tanda seseorang mengemanihari akhir, diantaranya adalah ?Jawab :E. Selalu mengingat tanda-tanda datangnya hari akhir dengan baik5.5.Pernyataan dibawah ini yang tidak termasuk perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir, adalah mencintai fakir miskin yang diwujudkan dengan sedekah.
Beriman kepada hari akhir telah menemukan rasa tanggung jawab terhadap Sesama manusia dan merasa bahwa hidup di dunia ini hanya bersifat sementara saja, cepat atau lambat semua manusia pasti akan kembali kepada allah Swt.
Beriman kepada hari akhir telah mendidik diri kita untuk menjahui sifat-sifat Takabur, sombong, egois, dengki dan penyakit hati lainnya.
Beriman kepada hari akhir membuat diri saya lebih menjauhi perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma agama.
Beriman kepada hari akhir telah mendorong diri saya giat melaksanakan ibadah shalat lima waktu.
Ketua Umum Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (GMICAK) : Mari kita tingkat kan, ketaqwaan kepada Allah SWT dengan mengingat kematian.
Karena Kematian adalah ketetapan bagi setiap makhluk-Nya yang memiliki ruh, sekalipun makhluk yang paling mulia yaitu para nabi dan rasul r. Mereka pun menemui ajal yang telah Allah l tentukan. Allah l memberitakan kepastian itu dalam firman-Nya:
Kematian adalah sebuah kepastian, namun Tiada yang Mengetahui masalah Ghaib Kematian ini kecuali Sang pemilik Jiwa, Tiada Manusiapun yang pernah tahu kapan dan bagaimana dia akan berpulang keharibaanNya.
Mengenai Kapan Kita akan berpulang, kita hanya bisa bertawakal, mengingat akan kematian akan membuat kita akan selalu waspada karena Kepastian ini dapat menemui kita kapan Saja. Masalahnya adalah, apakah Kita sekarang sudah siap apa belum.
Menurut islam Kematian, Hanya Allah yang mengetahui waktu dan caranya, manusia telah diwajibkan bertaqwa dengan berbuat kebaikan sepanjang waktu dan mengingat serta menyebut asma Allah setiap detik kehidupannya sebab kematian bisa datang kapan saja tanpa mengenal usia, status sosial, ataupun kondisinya, baik sehat maupun sakit jika sudah takdir nya maka manusia tak memiliki kemampuan apapun untuk menghindari nya. Salah satu cara meningkatkan iman dan taqwa paling mudah ialah dengan senantiasa mendekatkan diri kepadaNya.
Bukankah di dalam kitab suci al-quran sudah di terangkan oleh Allah:
1. QS Ali Imran Ayat 102
“Hai orang orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar benar taqwa kepada Nya dan janganlah sekali kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam”. (QS Ali Imran : 102). Firman ini merupakan peringatan dari Allah untuk senantiasa beribadah dan mengingat Nya sebab merupakan kerugian terbesar ketika seorang hamba meninggal dalam keadaan selain islam.
2. QS Ali Imran Ayat 145
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya”. (QS Ali Imran : 145). Setiap hamba Allah akan meninggal dengan sepengetahuan dan atas izin Nya, tidak ada yang mampu menentukan kapan dan cara kematiannya sendiri. Sebab merupakan sebuah ketetapan yang hanya diketahui oleh Allah sebagai pencipta nya.
3. QS Ali Imran Ayat 185
Tidak ada satu pun ciptaan Allah yang tidak merasakan mati, bahkan malaikat pencabut nyawa pun nantinya juga akan merasakannya dan hanya Allah yang hidup sebelum semua dibangkitkan di hari akhir atau hari pembalasan nanti. Dan kematian bukan akhir dari perjalanan seseorang, melainkan sebuah jalan untuk mencapai kehidupan baru yang lebih yaitu kehidupan di alam kubur dan di akherat yang kekal nanti.
Meskipun demikian jika kematian tersebut dilakukan dengan bunuh diri merupakan tindakan yang dilarang oleh agama. Karena sudah jelas bahwa hukum bunuh diri dalam islam diharamkan, “Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS Ali Imran : 185).
Rilis: Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (GMICAK) Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0009961.AH.01.07.Tahun 2019.
Supriyanto als ilyas Ketua Umum Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (GMICAK): Kontak/ Whatsapp: 082243319999.
Alamat: Jalan Jalan Mangga No, 01 Rt 01 Dusun Gajah, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu Mojokerto – Jatim. Kode Pos : 61371