Tanjab Barat l Detikkasus.com – Peryataan ketua DPC PPP kabupaten Tanjab Barat, Umar Dani di media online terkait soal Baznas mendapat beragam respon warga. Menurut warga kritik yang dilontarkan ketua PPP tersebut tidak di dukung dengan bukti-bukti dan hanya berasumsi saja.
Beragam pernyataan warga ini dilontarkan langsung oleh warga net pada kolom komentar berita. Diantaranya pernyataan yang mengatakan bahwa ketua DPC PPP hanya mencari sensasi saja.
” Kritik memang sebagai kontrol sosial terhadap pemerintahan, namun perlu didukung dengan bukti – bukti bukan hanya asumsi. Jika hanya dugaan dan asumsi maka ada baiknya tidak usah di publikasikan karena tidak bakalan di infestigasi yang ada malahan ada terlihat hanya mencari sensasi unjuk diri, ” sebut Dara salah satu warga net (16/2/2023).
Komentar selanjutnya, ” kayak gini mau jadi anggota dewan, jangan harap bisa terpilih nantinya, belum apa-apa sudah berani mengkritik masalah kebijakan pak bupati, kayak dia aja yang betul, Yanto sumpahin ga akan terpilih jadi anggota dewan, ” celoteh Yanti salah satu nitezen.
Selain warga net, pernyataan ketua PPP ini juga di respon salah seorang tokoh pemuda tanjabbarat yang Engan di sebutkan namanya.
Kepada media ini dia mengatakan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kan ada perwakilan yang duduk di DPRD kenapa tidak di tanyakan langsung, buat apa ada perwakilan duduk di DPRD.
” Seharusnya anggota perwakilan PPP yang yang ada di DPRD yang melontarkan kritikan, kenapa tidak ketua PPP menyuruh anggotanya untuk mengeritik,”tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kabupaten Tanjab Barat, tuding Bupati Tanjab Barat, Drs H. Anwar Sadat, M. Ag gunakan dana Baznas untuk pencitraan.
Hal itu dikatakan ketua DPC PPP Kabupaten Tanjab Barat, Umar Dani kepada media. Dia mempertanyakan penggunaan dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di daerah itu. Pasalnya, dana Baznas yang dihimpun dari berbagai kalangan, khusunya ASN ditengarai digunakan untuk pencitraan dan kepentingan politik menjelang 2024.
Menurutnya juga, dana Baznas merupakan satu di antara sedikit lembaga non struktural yang memberi kontribus di bidang pembangunan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan melalui pengelolaan dana zakat.
“Kita menduga, pengelolaan dana Baznas di Tanjab Barat ini dijadikan ajang pencitraan untuk kepentingan politik Tahun 2024,” sebut Umar kepada media, Selasa (15/2).
Saat ditanya apa saja dana Baznas yang dimanfaatkan untuk pencitraan dan kepentingan politik, Umar Dani menyebutkan bahwa akhir-akhir ini memasuki tahun politik, Bupati Tanjab Barat, Anwar Sadat sangat gencar turun ke bawah memberi bantuan ke masyarakat maupun sumbangan untuk rumah ibadah.
“Kita bukan tidak setuju bantuan itu disalurkan ke masyarakat yang berhak menerima, termasuk bantuan untuk rumah ibadah, saya setuju. Hanya saja, jangan dijadikan dana Baznas ini panggung untuk pencitraan diri demi kepentingan politik 2024,” sebutnya.
Selain merasa terpanggil untuk memberikan kritik kepada pemkab dia juga menyayangkan tidak adanya penyeimbang dari kawan-kawan legeslatif (DPRD) yang notabene sebagai lembaga kontrol pengawasan dan budgeting.
” Kita juga menyanyangkan DPRD sebagai kontrol hanya adem-adem saja, ” sebutnya.
“Makanya saya sebagai ketua partai merasa terpanggil untuk bersuara. Ini hanya segelintir masalah, masih ada hal-hal lain yang perlu dilakukan kritikan dan masukan untuk Pemkab dibawah kepemimpinan Bupati Anwar Sadat ini, ” tambahnya.
Disinggung soal besaran dana Baznas, dia mengaku tidak tahu secara detail berapa jumlah dana Baznas Tanjab Barat. Hanya saja pesannya, penggunaan dana Baznas haruslah sesuai peruntukannya dan jauh dari untuk kepentingan politik tahun 2024.
“Harapan saya begitu, marilah kita menyongsong Tahun Politik 2024 dengan suka cita dengan mengedepan demokrasi. Jangan ada kesan memanfaatkan kekuasaan untuk syahwat politik,”harapnya.
(BEN)