Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Rabu (02/06/2021) Inisial AEO penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), ia siswa diKelas lll SDN 40 Bilahhulu, Desa N.2 Kecamatan Bilahhulu Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara. AEO mendapat bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) sedangkan orangtuanya adalah Karyawan di PTPN III Kebun Aek Nabara Utara (KANAU) terbilang banyak harta.
“Ketika PIP tersebut tidak tepat sasaran, adakah yang berani tampil sebagai pahlawan, untuk siap memper tanggungjawabkannya. Misalnya, Orang tua siswa, Operator Sekolah, Kepala Sekolah, Dinas Kominfo, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan atau Kemensos”. Jangan karena ada udang nempel di bakwan jadi rebutan, setelah tau menuai gejolak beliau-beliau pada cuci tangan.
Dari Kepala Sekolah SDN 40 Bilahhulu mengatakan “AEO dapat bantuan jenis PIP karena adanya arahan dari dinas pendidikan, tugas kami hanya memberi data sementara kewenangan sepenuhnya milik beliau. Kalau perbuatan Operator SDN-40 memblokir WhatsAAp awak media karena adanya penyampaian informasi dari Dinas Pendidikan”. Ujar K S.Pd.
Awak media bertanya siapa nama lengkap oknum yang menyampaikan pemblokiran WhatsAAp tersebut. Akan tetapi inisial K S.Pd “Tidak mau membeberkannya. Entah karena informasi itu hanya sebatas alibinya saja, atau sebagai bentuk cuci tangan agar terhindar dari berbagai bentuk konfirmasi, hanya dirinyalah yang tau hal itu”. Sekira Pukul 09:45 Wib
Ditempat terpisah sekira Pukul 11:45 Wib. Asrol Aziz Lubis PLT Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu mengatakan, “Sebaiknya, tadinya desak saja Kepala Sekolah itu, agar ketauan siapa yang memberi tau ke operator untuk melakukan pemblokiran WhatsAAp. Mungkin itu hanya sebatas pengkaburan atau alasannya saja, demi mendapatkan posisi amannya saja”.
Kalau untuk memastikan siapa yang punya power menentukan penerima bantuan siswa sekolah dasar sederajat, coba cari tau info dari Desa/Kelurahan dan Dinas Sosial. Sebab yang tau persis keadaan ekonomi orang tua siswa-siswi adalah pihak Desa/Kelurahan maupun Dinas Sosial, yang pasti tujuan kita semua tentunya adalah yang terbaik. Ujar Asrol Aziz Pada Hari Senin 31 Mei 2021
Sekira Pukul 12:19 Wib awak media mengkonfirmasi inisial S Kepala Bidang, (Kabid) SD Sederajat Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu, “Meskipun situs WhatsAAp sudah ceklis dua biru, pertanda informasi sudah dibaca. Akan tetapi beliau Kabid SD Sederajat sama sekali tidak berkenan memberikan layanan informasi”.
Menyikapi informasi yang disampaikan Asrol Aziz Lubis S.E, akhirnya sekitar pukul 11:45 awak media berada diruangan Kantor Kepala Desa N.2. Tiga orang yang berada diruangan Kantor Desa N.2 menyanggah informasi tersebut, mereka mengatakan “Jauh panggang dari api cerita itu bang, kami dari desa atau kelurahan tidak ada mendata nama-nama siswa kurang mampu, ujar mereka bertiga.
Sedangkan untuk Kepala Dinas Sosial Labuhanbatu masih dalam rancangan, entah kapan ada waktu awak media untuk mengkonfirmasinya. Kalau untuk Kementrian Sosial (Kemensos) sepertinya, sangat tidak mungkin dilakukan mengkonfirmasi. Mengingat jarak tempuh yang sangat lumayan bangat jauhnya. Sekedar harapan semoga KEMENSOS dapat menyikapi, bantuan PIP yang salah sasaran dan kiranya adalah bentuk tindak lanjutnya.
Ditempat terpisah ALIZARO HURA menyikapi ulah operator SDN-40 Bilahhulu, memblokir situs WhatsAAp awak media Detikkasus. “Sangat bertolak belakang dengan komitmen Asrol Aziz Lubis S.E Plt Dinas Pendidikan, yang punya komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dimulai dari tiga misi pelayanan sebagai berikut: 1) Meningkatkan kualitas layanan publik, 2) Meningkatkan etos kerja aparatur dalam pelayanan, dan 3) Mewujudkan inovasi pelayanan prima
Bagaimana mungkin bisa tercapai ketiga misi layanan dinas pendidikan labuhanbatu tersebut, bila operator sekolah malah alergi terhadap wartawan saat dikonfirmasi langsung teksas blokir sistim. “Kelakuan operator SDN-40 sepertinya sangat perlu dilakukan pembenahan, jika tidak bisa dibenahi dibina ada baik diganti saja operator sekolah tersebut. Agar jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga”. Ujar Alizaro
ERWIN SIREGAR mengatakan “Bantuan, Program Indonesia Pintar (PIP) ditujukan kepada siswa kurang mampu kehidupan orangtuanya, akan tetapi. Disaat bantuan tersebut tidak tepat sasaran, siapakah yang harus bertanggung jawab”. Jangan sebatas cerita dibalik bakwan ada udang jadi rebutan, ketika timbul gejolak mereka pada sibuk lempar bola panas untuk mendapatkan posisi aman. Ujar Erwin
(J Sianipar)