Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Rabu (03/03/2021) Darmono Raja S.H Ketua Umum GEBERAKKAN RI (Gerakan Berantas Kriminal Korupsi dan Narkoba Republik Indonesia), lagi silaturahmi sekaligus monitoring penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2020, diDesa Pangkatan Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara.
Awal pertama hadirnya ketum GEBRAKKAN RI bersama TIM, kondisi Pemerintahan Desa Pangkatan lagi upacara dihari Senin 01 Meret 2021. “Sempat juga saya bahas terkait pemberitaan miring yang beredar disalah satu terbitan media online, yang katanya “Perangkat desa jarang masuk, dan kades sulit untuk ditemui.”
Menurut Tumirin dan didengar beberapa rekan media yang hadir, katanya “Perangkat desa selalu ada walau tidak seluruhnya hadir, sebab mereka itu secara bergiliran atau sistim piket, bahkan sudah kita susun struktur hingga absennya. Kecuali, mungkin ketika yang pada piket lagi kondisi makan siang lagi istirahat (Istiqomah) atau lagi sholat.”
Bahkan mengenai tertib atau tidaknya perangkat desa melakukan pelayanan publik, selalu saya pantau. Hingga nomor kontak sayapun selalu aktif selagi di jam kerja. Saya selalu pesankan kepada perangkat desa yang piket, siapapun yang meminta nomor kontak saya kasih saja. Sebab saya selau berprinsip, selagi ada yang membutuhkan saya sudah sewajarnya saya bantu selagi bisa.” Ujar Darmono menuturkan penyampaian TUMIRIN
Darmono raja S.H menambahkan Tumirin adalah sosok yang tidak banyak bicara tapi banyak bekerja, tidak pintar tapi mengerti terbukti realisasi penggunaan anggaran add/dd. Semenjak ia menjabat sebagai Kades Desa Perkebunan Pangkatan ADD/DD terealisasi dengan baik. Bahkan dana bumdes tidak mangkrak atau tidak merugikan negara.
Bumdes yang dibina oleh Kades berjalan dengan baik dan menguntungkan sehingga menghasilkan bagi pendapatan Desa Perkebunan Pangkatan (Menambah Pendapatan Desa). Tidak mangkrak hingga merugi seperti desa desa yang lain yang ada dikabupaten labuhan batu ini.
Alangkah baiknya jika kita semua bisa menjadikan program, bahwa kesalahan yang pernah terjadi harusnya mampu menjadi momen penting untuk bisa maju (bangkit). PERS dan LSM jangan dijadikan semacam bakteri atau virus yang harus dihindari atau dijauhi, akan tetapi jadikanlah sebagai mitra, bukan sebagai musuh. Ujar Darmono Raja S.H ( J. Sianipar )