Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Rabu (24/02/2021) Program Pemerintah Pusat dalam menetralisir atau hingga menghentikan ruang gerak Covid-19, ternyata mampu menjadi sebuah momen penting, untuk Pejabat Publik Labuhanbatu Provinsi Sumatera, Bersama rekan-rekan media turut datang, untuk menyukseskan program suntik Vaksinasi Sinovac.
Kegiatan suntik Vaksinasi tersebut diadakan diruang lingkup Dinas Kesehatan Labuhanbatu, Progam tersebut berjalan lancar tanpa mendapat kendala. Pejabat Publik dan rekan-rekan media kebanyakan pada tersenyum manis ketika terlaksananya program suntik Vaksinasi Sinovac Tahap ll
Pelaksanaan vaksinasi tahap dua turut berhadir mantan bupati labuhanbatu H. Andi Suhaimi Dalimunte, S.T, M.T. Kasdim 0209 Labuhanbatu, Waka Polres Labuhanbatu, Kakan Kemenag Labuhanbatu, Kasi Pidum dan Kasi BB Kejaksaan Negeri Rantauprapat, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H. Sarimpunan Ritonga, S.Pd, M.Pd. Asisten Administrasi Umum Zaid Harahap, S.Sos, M.M.
Pada pelaksanaan vaksinasi tersebut kepala dinas kesehatan labuhanbatu H. Kamal Ilham S.K.M, M.M turut langsung melakukan penyuntikan terhadap ketua Pegadilan Negri Rantauprapat. Katanya ia telah menyampaikan laporan terkait kondisi dampak covid- 19 di Labuhanbatu sudah mengalami penurunan hingga zona kuning. Ujarnya
Ketika disinggung mengai kondisi saat ini labuhanbatu (zona kuning) sudah memungkinkan, para anak didik untuk dilakukan tatap muka disekolah. Kamal menjelaskan bahwa hal itu bisa saja dilakukan karena dampak covid-19 yang melahirkan pembelajaran sistem daring kurang efektif dan efisien bagi anak anak kita.
Dengan berbagai tekhnis seperti mengikuti protokeler kesehatan, melakukan Pengelompokan Rombel cukup memungkinkan, dan memastikan pihaknya selaku dinas kesehatan juga siap untuk melakukan Pengawasan, sehubungan dinas kesehatan labuhanbatu memiliki 300 an dokter (dr) yang siap untuk melaksanakan tugasnya.
“Tatap muka siswa disekolah dengan kondisi labuhanbatu berada pada zona kuning, tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan dengan berbagai tekhnis, mengikuti protokol kesehatan atau membagi rombongan belajar dengan aplusan. Karena dengan daring ini juga kurang efektif dan efisien bagi anak kita, begitupun kita tetap mematuhi pedoman yang ditentukan Pemerintah Pusat,” ujar H.Kamal ( J. Sianipar )