Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Minggu (30/08/2020) Adi Satria Armadi LSM TIPAN-RI Labuhanbatu mengatakan. “Yang menjadi pertanyaan saat ini, maukah Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu (Pemkab Labbatu) Provinsi Sumatera Utara, mau transparan dalam penggunaan atau pengelolaan Pendapatan Asset Daerah (PAD) khususnya pasar gelugur. “Suara hati para pedagang harusnya mampu menjadi acuan, menuju perbaikan kearah yang lebih baik lagi”.”Kalau Pemkab Labbatu tidak mau transparan dalam penggunaan hingga pengelolaan pendapatan asset daerah dari Pasar Gelugur, sebaiknya jangan lagi dilakukan pengutipan retribusi jenis apapun di pasar gelugur, terhadap semua pedagang yang ada dipasar gelugur”. Kita ingin, sekecil apapun Pendapatan Aset Daerah Labuhanbatu khususnya pendapatan pasar gelugur harus transparan, jika memang pemkab ini peduli terhadap suara hati Rakyat. Ujar ADI SATRIA ARMADI
“Seingatku semua biaya pembangunan pusat perbelanjaan di Pasar Gelugur berasal dari uang Rakyat. Dan menjadi hal yang sangat wajar bangat, jika rakyat saat ini ingin tau bagaimana kisah perjalanan pendapatan asset di pasar gelugur ini”. Jangan dijadikan pedagang yang ada dipasar gelugur seperti ATM gendut mereka yang memegang jabatan”. Ujar ADI
Celoteh pedagang yang tidak ingin namanya terpublikasi “Setiap hari kami dikutip uang retribusi senilai Lima Ribu Rupiah (5000), katanya untuk biaya kebersihan pasar gelugur ini, tetapi hingga detik ini situasi pasar gelugur mirip sarang hantu, sebab sarang laba-laba di setiap lantai plapon atas bergantungan hingga laba labanya gentangan, parahnya lagi situasi lampu listrik banyak yang tidak hidup, hingga bola lampunya banyak juga yang tidak pernah dipasang sama sekali”.
“Sebagai pedagang di pasar gelugur ini, sebenarnya sangat risih terhadap retribusi yang dikutip senilai Lima Ribu Rupiah per hari, sebab yang membersihkan tempat kami lokasi berjualan malah kami sendiri, apa lagilah situasi bola lampu sangat banyak tidak hidup, ditambah dengan tidak pernahnya di bersihkan mereka hingga lantai pelapon atas, sehingga sangat banyak sarang laba-laba dan mirip bangat menjadi sarang kota hantu pasar gelugur Rantauprat ini, ujar nara sumber
Dari rentetan issu yang di sampaikan nara sumber, untuk tidak adanya anggapan itu dihati para pedangang, akhirnya dengan melalui situs whatsAAp sekitar pukul 11:38 Wib. TEAM Awak media sudah mencoba untuk menjalin komunikasi, kepada inisial A.M Ketua Kordinator Pasar Gelugur Rantauprapat, dirinya mengatakan: “Waalaikum salam ok bang. Nanti saya kabari kurang sehat pula saya”. Ujar A.M ( J. Sianipar )