Bojonegoro | Detikkasus.com – Warga Desa Gondang Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro menyambut gembira adanya penebaran atau re-stocking benih ikan di waduk dan embung desa, Kamis (10/8/2023). Penebaran benih oleh Pemkab Bojonegoro ini guna mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Sekretaris Desa Gondang Yuli Anita mengungkapkan sangat mengapresiasi langkah Pemkab Bojonegoro yang melakukan re-stocking benih ikan di waduk atau embung-embung di wilayah pedesaan. Selain bisa jadi sumber pendapatan baru bagi warga setempat, pengembangan ikan air tawar juga bisa menjadi salah satu penopang sumber pangan rakyat desa yang muaranya adalah meningkatkan ketahanan pangan nasional.
“Semoga hasilnya nanti bisa bermanfaat bagi warga setempat, bisa dikonsumsi sendiri dan dapat menjadi sumber pangan dan gizi masyarakat pedesaan,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kesempatan sama, Kepala Bidang Perikanan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Bojonegoro M. Cholilur Rohman menyampaikan penebaran benih ikan atau re-stocking dilakukan sebanyak 25 ribu benih ikan. Penebaran dilakukan di beberapa desa di wilayah Kecamatan Gondang.
“Jenis ikan yang ditebar yaitu ikan tawes dan ikan nila, untuk Desa Gondang dan Desa Pajeng sebanyak 10 ribu benih ikan. Sedangkan di Desa Sendangrejo sebanyak 5 ribu benih ikan. Benih ikan tersebut berasal dari hasil pembenihan di UPT Balai Benih Ikan Desa Mojoranu dan Desa Ngampal,” tuturnya.
Cholilur Rohman lebih lanjut menjelaskan bahwa untuk mendapatkan bantuan benih ikan sangat mudah yakni dengan mengajukan permohonan dari desa kepada Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan. Selanjutnya penyuluh perikanan kecamatan akan memverifikasinya. Dari hasil verifikasi tersebut selanjutnya dibuat laporan ke dinas untuk menentukan kelayakan penebaran benih di embung atau sungai untuk dimasukkan jadwal penebaran.
“Sesuai jadwal penebaran, maka benih ikan tawes atau nila akan dikirim langsung ke lokasi,” jelasnya.
Cholilur juga mengimbau pihak pemerintah desa selalu mengawasi embung yang sudah ada benih ikan. Salah satunya dengan melakukan penangkapan ikan yang ramah lingkungan misalnya dengan memancing. Selain itu, pihaknya juga melarang masyarakat untuk menangkap ikan dengan menyetrum ikan dan memakai obat-obatan yang dapat mengancam ekosistem ikan itu sendiri.
“Dengan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat di semua pelosok Kabupaten Bojonegoro lebih suka makan ikan dan menjadikan ikan sebagai lauk pauk keluarga sehari – hari,” pungkasnya.
(Andri)