CIREBON I detikkasus.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon tancap gas untuk meracik formula, agar investor berdatangan.
Pj Bupati Cirebon, Drs H Wahyu Mijaya SH MSi memimpin rapat pimpinan (rapim) dalam rangka evaluasi kinerja perangkat daerah di ruang Paseban Setda Kabupaten Cirebon, Senin (24/6/2024).
Salah satu poin penting yang dibahas pada rapim tersebut adalah soal iklim investasi di Kabupaten Cirebon. Pemkab Cirebon memetakan segala potensi, peluang, hingga masalah terkait iklim investasi.
“Fokus terhadap bagaimana kita memetakan potensi, peluang, kemudian kendala untuk pembangunan peningkatan investasi di Kabupaten Cirebon,” ujar Wahyu.
“Saya tadi menyampaikan, agar hal tersebut dipetakan. Sehingga, jika kita sudah memahami apa potensi dan masalahnya, apa yang harus kita lakukan, maka kita bisa (sampaikan) ke pemerintah pusat, provinsi, atau bahkan kita misalnya memasarkan investasi, bisa kita segerakan,” jelas Wahyu usai rapim.
Ia pun telah menyusun rencana untuk menggelar rapat kecil mengenai potensi, hingga masalah investasi di Kabupaten Cirebon. Rapat kecil tersebut, dikatakan Wahyu, diharapkan bisa menemukan formula untuk meningkatkan iklim investasi.
“Asumsi ketika investasi meningkat, berati perekonomian kita juga bergulir,” tuturnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon pada tahun 2023 sekitar 4,75 persen.
Ia mengatakan, dengan pemetaan investasi tersebut, diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga lima persen lebih.
Selain pemetaan iklim investasi, lanjut dia, hal yang juga menjadi fokus Pemkab Cirebon adalah soal penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Simultan dengan itu adalah RTRW kita selesaikan, tetapi tindak lanjut RTRW kita juga siapkan. Jangan sampai RTRW selesai, tapi kita belum siap dengan rencana detail dari selesainya RTRW itu,” tegasnya.
Tak hanya membahas soal iklim investasi, dalam rapim tersebut juga menyinggung soal pengecekan berkala realisasi angggaran.
Menurut Wahyu, pengecekan realisasi anggaran tersebut berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon.
“Karena, kalau misal realisasi anggaran kita sesuai dengan target, maka berpengaruh terhadap stimulan pertumbuhan ekonomi juga. Karena kalau kita menjaga realisasi anggaran, baik infrastruktur maupun berbagai kegiatan lainnya, artinya pergerakan ekonomi bergulir,” kata Wahyu.
“Sarana prasarana di masyarakat bisa segera terselesaikan. Makannya, kita cek realisasi anggarannya,” pungkasnya.
(Amy)