Tentang Jembatan Antara Kecamatan IV Nagari Dan Palembayan, Masyarakat Agam Sumatera Barat Punya Cerita | Detik Kasus Mengabarkan.

 

Masyarakat Kecamatan IV Nagari dan Masyarakat Kecamatan Palembayan Kecewa Terhadap Kinerja Pemerintahan Daerah Kabupaten Agam, Propinsi Sumatera Barat .

Breking News…
Sumatra barat – Kabupaten Agam, Detikkasus.com – Selasa tanggal 20-06-2017.

Sungguh Malang Nasibmu Negeriku, Melihat
Kondisi jembatan jalur menuju Koto Alam – Batu Kambing, Sudah Puluhan tahun serta sudah 2 kali pertukaran Bupati Agam Masing masing sama sama 2 periode, tidak ada perhatian oleh pihak pemerintahan daerah maupun propinsi.

Baca Juga:  Tiyuh Tunas Jaya Kecamatan Gunung Agung Giat Membangun

Jembatan yang terletak di antara Kecamatan IV Nagari dan Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam, Propinsi Sumatra barat ini, sangat di harapkan ada pembangunan.

Pasalnya akses jangan ini, merupakan sarana untuk beraktifitas, mencari nafkah dengan mudah, karena jalan ini rusak berat dan sudah puluhan tahun belum ada perbaikan dari Dinas terkait, maka akses masyarakat untuk memperlancar pencarian ekonomi susah, jelasnya beberapa warga kepada Detik Kasus.

Baca Juga:  Dandim0816/Sidoarjo yang baru Silaturahmi ke Pondok Pesantren Al'Hamdaniyah

Tiip Hati Hati Pada Pengendara roda dua agar lebih berhati-hati melewati jembatan ini, Padahal Bisa diperioritaskan Dengan anggaran APBD agam oleh Dinas PU BIDANG BINA MARGA.

Dan Perhatian Oleh pihak pejabat Pemerintahan daerah, Masa Anggaran Hanya 200 juta paling Banyak.

Baca Juga:  Bhabin Penyabangan Hadiri Undangan Kegiatan Lomba Bulan Bahasa Bali

Untuk Sebuah Jembatan Tersebut Harus menunggu 25 tahun yang juga belum tentu direalisasi kan sesuai permintaan Masyarakat .

Kata “Bang kijuak” apa sih yang mereka pikirkan, ucap bang kijuak dgn Bahasa Minang nya apo yan dipikiakan Dek paja paja pejabat tu di korsi panasnyo sebagai pejabat publik dan pejabat politik yang dipilih rakyat. (Redaksi).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *