Dan Juga Berlagak Sok Pakar Hukum, Masuknya Kayu Gelondongan “Ilegal Loging”.
Tanpa Adanya Di Kawal Dan Di Hitung Oleh Pihak Petugas Polhut Kabupaten Aceh Timur Juga Polhut Balai Kehutanan Provinsi Aceh.
Diduga Berbagai Macam Dengan Modus, Yang Telah Dilakukan Oleh Sapaan Panggilan “Jubir” Tersebut
Birem Bayeun |Detikkasus.com -Sungguh sangat lucu dan nyaris..!!!..salah satu seorang pemilik kilang kayu, dengan sapaan panggilan “jubir”. Yang kini berkicau kembali, terkesan layaknya burung emprit. Dan juga, berlagak sok pakar hukum.
Setiap kalinya, masuknya kayu gelondongan “ilegal loging” itu, yang berasal dari daerah seputaran blang tualang atas masih kecamatan birem bayuen kabupaten aceh timur serta di wilayah hukum polres langsa. Tanpa adanya di kawal dan di hitung oleh pihak petugas polisi kehutanan (Pol-Hut) daerah kabupaten aceh timur, juga pihak Pol-Hut dari kantor balai kehutanan provinsi aceh.
Serta juga, setiap kali kayu gelondongan “ilegal loging”. Masuk ke lokasi kilang kayu, miliknya “jubir” itu. Tanpa ada satu orang pun petugas Pol-Hut yang selalu hadir di lokasi kilang kayu tersebut, yang disinyalir pula menjadi tanda tanya oleh pihak publik media online ini. “Ada apa, dengan sistem permainan ulok, antara masuknya kayu gelondongan ilegal loging di kilang kayu miliknya jubir itu. Dengan pihak Pol-Hut, apa kah permainan secara main mata. Dan permainan secara ilmu ulok-ulok nya mereka, demi dugaan meraih raub keuntungan besar dan juga yang dilakukan sudah di luar aturan”.
Yang diduga berbagai macam dengan modal dusta (modus), yang telah dilakukan oleh sapaan panggilan “jubir” tersebut. Pada untuk selanjutnya lagi, dan juga sebelumnya sempat pernah telah terjadi pemberitaan secara publik media online ini. Berjudul, Cukup Gawat. Masuknya Kayu Gelondongan, Ke Kilang Kayu Miliknya “Jubir”, Setiap Kalinya Bongkar “Ilegal Loging”. Tanpa Adanya Di Hitung Dan Di Kawal Oleh Personel Pol-Hut Daerah Aceh Timur Di Lokasi Kilang Kayu “Jubir” Disinyalir Kebal Hukum, terbitan pada hari rabu tanggal 23 april 2025 kemarin lalu.
Anehnya lagi, ketika wartawan media online ini. Mencoba melakukan jafrian dan langsiran pemberitaan yang telah terbit secara publik itu, melalui seluler chat whatsappnya pemilik kilang kayu soumil itu. Dengan sapaan panggilan “jubir” tersebut, di nomor selularnya itu 082172xxxx28. Terkirim kepadanya, rabu 23/04/2025 sekitar pukul.17.53.wib tersebut. Sekelang beberapa hari kemudian itu, dengan sapaan panggilan “jubir” tersebut. Pada hari jumat 25/04/2025 itu, dirinya langsung merespon dan membalas apa yang telah di bacanya. Dia melontar komentarnya, melalui chat whatsapp selularnya tersebut. “Gak salah abg naik kn itu Poto…..coba buka mata dlu…jgn asal naik…”, ujarnya “jubir” itu. Terkesan ngawor dirinya mengomentari dengan foto gambar pemberitaan tersebut.
Pantauan wartawan media online ini, apa yang dia sapaan panggilan “jubir” itu. Tidak sesuai serta asal bunyi (asbun) saja, berlanjut sapaan panggilan “jubir” tersebut. Dirinya masih menambahkan komentarnya, yang se-akan-akan. Apa yang dia komentari tersebut, macam sudah betul saja. Disinyalir berlagak sok suci (sok culun).
“Klu mau tengok izin saya datang ke kantor LHK atau bp2hp bang ..atau jumpa saya kapan ada waktu…klu kita gak bisa jadi mitra ..abg seorang jurnalis kok gak faham …saya ini gak bekingan… cuman saya pasilitas orang yg gak ada kerja…saya yg kasih kerja ke mereka..yg saya ambil kayu di areal lahan alih fungsi…. bukan lahan gak ada izin…dan yg abg Poto kilang mana itu, inti nya itu yg di Poto bukan kilang saya…saya gak ada Beko di kilang….
[25/4 16.17] ky jubir tempen: Itu yg abg tau peraturan lama… sekarang mana ada LG .. karena sudah di krusing sebelumnya tumbang…abg belajar lh dlu ..m, Jgn sok tau….”, cetusnya. Yang berlagak sok pakar hukum, sapaan panggilan “jubir” tersebut
Lain, yang disebutkan pada pemberitaan media online ini. Lain pula yang dia sebutkan, terkesan tidak nyambung. Dan juga dugaan pura-pura bangau, menurutnya kembali. Sapaan jubir itu, masih saja terus berkicau yang dia lontarkan pada pemberitaan yang telah terbit secara publik media masa. Menurutnya itu, “jubir” memaparkan kembali kepada wartawan media online ini, “Dlm perjalanan pemerintah kementerian… pihak perusahaan yg mengatur semua di lokasi. Polhut tau apa bang, orang polhut cuma mengawasi….. buka yg keluar izin ….maka nya abg ini… terlalu pandai…yg keluar izin sekarang siapa”. Sebutnya itu, oleh sapaan panggilan “jubir”.
Masih kicauan layaknya burung emprit oleh sapaan panggilan “jubir” itu, “Klu abg pandai….sekarang ini datang ke kilang Poto…klu ada bekas Beko saja saya bayar abg 100 juta….klu gak ada gimana….mana tau abg pikir saya pindah Beko… dimana abg Poto….jgn asal ngomong bang …
[25/4 16.29] Pak Zubir Kayu/Kilang: Saya pun bang …. capek juga sama orang wartawan… bagus gak bagus… sudah lh .. sekarang udah gak jaman LG …bagus baik baik saja….Tu jaman sebelum reformasi bang….. sekarang abg baca peraturan izin soumill izin lahan….jgn gak minum kopi’…jadi stress………”, pungkasnya mengakhiri komentarnya, yang terkesan gabuk tidak karu-karuan. Pada hari jumat 25/04/2025, sekitar pukul.16.31.wib.
(Jihandak Belang)