Subhanallah Artinya

Detikkasus.com | Subhanallah diterjemahkan menjadi “Maha suci Allah”. Subhanallah merupakan kalimat tasbih yang disunnahkan membacanya ketika selesai salat Wajib.

Dalam tafsir lainnya juga Subhanallah mengandung makna Maha Tinggi Allah. Kalimat ini bisa dijadikan kalimat dzikir. Kalimat Subhanallah mengandung makna pensucian yaitu dari segala sesuatu yang jelek dan segala sesuatu yang tidak pantas bagi Allah SWT.

Subhanallah, Maha Suci Allah Tuhan Semesta Alam

“Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia berkuasa atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS Al-A’raf : 54)

Maka bertasbihlah, Karena bertasbih memiliki Keutamaan besar di sisi Allah

Tasbih secara umum dimaknakan dengan tanzih (mensucikan), yakni mensucikan Allah; bahwa Allah Maha Suci dari segala apa yang dituduhkan oleh orang-orang musyrik; tidak ada sekutu bagi Allah dan Ia tidak berhajat kepada siapa pun.

Baca Juga:  Berita Jejak Kasus | Aksi LPKNI Penyegelan BCA Finance Jambi | Senin 12 Maret 2018.

Dalam pengertian yang biasa, bertasbih artinya membaca Subhanallah.

Bertasbih pada waktu petang dan pagi maupun malam hari memiliki keutamaan besar di sisi Allah. Manusia bukanlah satu-satunya makhluk yang bertasbih kepada Allah, tetapi semua makhluk yang ada di langit dan bumi juga bertasbih memuji Allah ‘Azza wa Jalla.

Hal ini diterangkan Allah dalam firman-Nya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.” (QS Al-Isra’ Ayat 44)

Bertasbih artinya mengagungkan Allah dan memuji-Nya dengan kalimat-kalimat yang agung seperti memperbanyak kalimat “Subhanallah..

“Artinya Maha Suci Allah. Imam ar-Razi berpendapat bahwa tasbih itu berarti “penyucian”. Penyucian ini termasuk juga ibadah sholat.

Perintah untuk bertasbih pada waktu petang dan pagi disampaikan Allah dalam Al-Qur’an :

Artinya: “Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu Subuh). Dan bagi-Nya segala puji di langit dan di bumi pada malam hari dan pada waktu Zuhur (tengah hari).” (QS Ar-Rum Ayat 17-18)

Baca Juga:  Salah Satu Bentuk Pelayanan Kepada Masyarakat Polsek Gerokgak Melaksanakan Penebalan Personil di Pura Pulaki

Keutamaan bertasbih dapat melepaskan seseorang dari azab neraka dan memasukkannya ke dalam Surga. Dahsyatnya kelebihan bertasbih juga diterangkan dalam Hadis berikut.

Dari Mu’adz bin Anas, Rasulullah SAW bersabda: “Inginkah kamu aku beritakan kepadamu kenapa Allah menamakan Ibrahim sebagai khalil (teman)-Nya yang setia? Ialah karena ia membaca di waktu pagi dan petang, bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari di waktu Subuh. Dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur.” (HR Ahmad dan Ibnu Jarir).

Dzikir Yang Ringan Di Lisan Namun Memberatkan Timbangan Di Akhirat Kelak, Rasulullah SAW pernah bersabda: dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, tapi berat dalam timbangan, dan disukai Allah yang maha pengasih, yaitu kalimat Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim,”

Baca Juga:  Kapolres Kampar Hadiri Acara Pisah Sambut Kapolsek Bangkinang Barat.

Tasbih termasuk amalan yang sangat mudah, tapi sarat pahala. Sebagai bagian dari zikir, tasbih bisa dilakukan kapan pun dan di manapun; tidak mesti di masjid dan tidak harus dalam keadaan suci. Tasbih bisa dilafalkan dalam perjalanan pergi atau pulang kerja, di kantor, rumah, pasar, tempat olahraga, dan lain sebagainya.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diingatkan dengan ayat-ayat, Kami mereka menyungkur sujud dan bertasbih dengan memuji Rabb mereka, sedangkan mereka tidak menyombongkan diri (QS as- Sajadah [32]: 15).

Bahkan, seluruh alam semesta, yang di langit, bumi, dan di antara keduanya, sejatinya mereka semua bertasbih kepada Allah tanpa henti. Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Hanya kepunyaan Allahlah semua kerajaan dan pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu (QS at-Taghabun [64]: 1).

Demikian uraian Bertasbih semoga bermanfaat,
Publikasi : Ilyas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *