Disinyalir Gabuk Tidak Karu-Karuan, Alias “Kasak Kusuk” Menganggap Dirinya Jurnalis Tahun 2008 Itu.
Aceh |Detikkasus.com -Sungguh sangat memalukan, sebagai menganggap dirinya pran jurnalis pada tahun 2008 itu. Setelah dilakukan pemberitaan secara publik media online di aceh ini, “mukshin” yang mengaku oknum jurnalis di kabupaten aceh timur itu.
Yang ternyata, begitu munculnya pemberitaan di media online tersebut, yang sempat telah terjadi. Disinyalir gabuk tidak Karu-Karuan, alias kasak-kusuk. Usainya dirinya melihat dan membuka chat whatsapp selularnya, adanya pemberitaan terhadap dirinya itu. Berjudul, diduga ngaku oknum jurnalis aceh timur. Terkesan tidak tau apa artinya pran fungsi pokok kinerja jurnalis.
Malah, “mukhsin” lakukan konfirmasi hasil pemberitaan media online. Terkait adanya pemberitaan kilang kayu soumil milik “Apong”, disinyalir jurnalis bangai. Terbitan pada tanggal, 23 mei 2024 kemarin lalu.
Anehnya lagi, dari langsiran pemberitaan terhadap dirinya. “Mukshin” itu, ketika dirinya dia membuka chat whatsappnya kembali. Yang terlangsirkan oleh wartawan media online di aceh ini, dengan nomor selularnya 082170xxxx98. Pada hari ini kamis 23/05/2024, sekitar pukul.01.25.wib bercontreng dua biru, dengan secara tiba-tiba “mukshin” menyampaikan chat whatsappnya kepada wartawan media online di aceh ini.
Dengan bahasa tulisan ucapnya itu, “ok mantap. Kok dihapus, beritanya”, ujarnya dengan singkat sekitar pukul.13.42.wib. Berlanjut, wartawan media online di aceh ini. Kembali melakukan scrimshot gambar pemberitaannya itu, dan melakukan langsiran kepadanya “mukshin” yang dirinya berlagak sekolah tinggi. Juga dirinya mulai menjadi jurnalis pada tahun 2008, itu pengakuan “mukshin” kepada wartawan media online di aceh in. Dengan langsiran foto gambar scrimshot kepada chat whatsapp selularnya tersebut, pada sekitar pukul.13.46.wib.
Wartawan media online di aceh ini pun, membalas jafrian “mukshin” ke chat whatsapp selularnya itu, pada sekitar pukul.13.47.wib, Kau liat..dan buka mata kau lebar-lebar. Jgn batcrit kau, yang telah di sampaikan oleh “mukshin” sebagai oknum jurnalis yang berlagak sok berilmu tinggi. Pada hal kembali, hanya dugaan peng pecah alias peng receh saja.
“Mukshin” pun langsung menimpalinya, dengan merespon dirinya kembali. Balasan chat whatsapp komentarnya itu, “Yayaya. Link berita nya mana, Biar kupelajari. Dulu”, ucapnya. Berlagak berpendidikan tinggi saja, dengan cara celotehannya itu sekitar pukul.13.48.wib.
Parahnya lagi, “mukshin” itu. Masih saja bertanda tanya kembali kepada wartawan media online ini, tentang situsnya tidak bisa di buka. Yang ternyata, “mukshin” pun tidak jeli dengan bola matanya secara lebar-lebar kembali. Mau jadi model tapi tidak punya modal, hanya memiliki modal lobi-lobi saja. “Yang penting na peng receh” saja, dugaan kembali. “Mukshin” hanya bermodalkan ilmu sekolah dasar (SD) saja.
Untuk selanjutnya, “mukshin” itu. Kembali berkoar-koar membalas jafrian chat whatsappnya tersebut, kepada wartawan ini. Dengan celotehannya tersebut, “Hahaha. Dah salah sasaran tu bos, Kita lihat aja nanti, siapa yg seperti itu. Terekot”, imbuhnya “mukshin” terkesan mengancam bergaya preman.
Berlanjut, pada akhirnya. Wartawan media online di aceh ini, menerima tantangan perang tulisan berita. Kalau dirinya “mukshin” tersebut, seorang jurnalis jelmaan pada tahun 2008 yang berlagak senior dan pakar jurnalis. Kita tantang tawarannya, untuk saling menulis berita.
(Jihandak Belang/Team)