Aceh Utara |Detikkasus.com -Terhadap sejarah se-abad kereta api aceh setelah 40 tahun kembali berjaya didewantara kabupaten aceh utara provinsi aceh yang bermula pada tahun 1876, yentara belanda (KNIL) membangun jalur kereta api dengan lebar sepur 1067 mm dari pelabuhan ule lhee menuju kuta raja dengan panjang lintasan 5 Km, jalur tersebut digunakan untuk mempermudah pengangkutan alat perang hingga tahun 1976 setelah kemerdekaan republik indonesia. Pada tanggal, 26/04/2023.
Besi yang dibutuhkan untuk pembangunan kereta api aceh tersebut berasal dari singapura, sementara kayu-kayu untuk bantalan rel berasal dari malaka malaysia dan penggunungan aceh sendiri, rel dan rolling stock dipesan dari Inggris melalui konsulat jenderal belanda disingapura, pada tanggal 5 Mei 1875, seluruh pesanan tiba dari Inggris, termasuk dua lokomotif 06 0ST dari Fox Walker, Lokomotif ketiga 04 0T dipesan dari Hohenzollern, bersama dengan 3 lokomotif yang lebih identik untuk pelabuhan batavia, semua 3 lokomotif aceh dipindahkan ke-SS Jawa dibatavia sekitar tahun 1884–1885.
Setelah tahun kemerdekaan Republik Indonesia 1945 hingga 1976 kereta api aceh digunakan untuk mengangkut kebutuhan masyarakat dijalur trans atjeh tujuan sumatera bagian utara medan seperti mengangkut kebutuhan pokok (padi/beras) yang dijual ke medan, arang hitam, lada, cabe, pisang dan sebagainya, tahun setelah tahun 1976 kereta api aceh ditiadakan, setelah 40 tahun berlalu baru tahun 2013 program kereta api aceh dibangun kembali oleh pemerintah indonesia dari program presiden Susilo Bambang Yudoyono SBY hingga diteruskan masa pemerintahan tahab pertama dan kedua presiden Joko Widodo saat ini.
(Abunas kabiro lhokseumawe)