Detikkasus.com | Sidoarjo-, Koramil 0816/06 Tanggulangin bersama dengan Polsek Tanggulangin Mengamankan dan mengawal Ratusan santri yang mengikuti NAPAK TILAS PONDOK PESANTREN SE KECAMATAN TANGGULANGIN Di Hari Santri Nasional (HSN) di wilayah Tanggulangin kabupaten Sidoarjo, pada Minggu, (21 Oktober 2018) Pkl 06.30 wib Sampai Selesai tempat titik kumpul di kantor MWC NU Kecamatan Tanggulangin yang berada di perum pasar wisata keden sari Tanggulangin adapun route nya kantor MWC NU tanggulangin,pondok pesantren Al hidayah ketegan ponpes Al . muayyad wates,As syafi ,iyah wates,Nurun Nuruwwah kedensari,lslamiyah tanggulangin,Tashilul falah ngaban,Mamba’ul Hikam putat,Toudlotus Salikiyyah kalidawir,Karomatul Qur an penatar sewu ,Roudlotul Muhibbin Desa sentul Selain santri, acara tersebut juga diikuti oleh anggota Ansor, Banser, Fatayat, Muslimat maupun IPNU serta IPNU,Banom NU dan Ratusan anggotanya masing masing yang dipimpin oleh ketua MWC NU Tanggulangin.
Pada Tanggal 22 Oktober 2018 tepat tiga tahun Karena Hari Santri juga ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Kepres) R.I Nomer 22 tahun 2015 tanggal 22 Oktober 2015 tentang Hari Santri. Terbitnya bertepatan juga dengan tanggal 9 Muharram 1437 hijriyah, salah satu hari besar Umat Islam. Menurutnya, terbitnya Kepres tersebut merupakan keputusan bersejarah. Ia katakan Kepres tersebut merupakan bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut dan mengisi kemerdekaan.
“Itulah mengapa keluarga besar Nahdlatul Ulama dan seluruh rakyat Indonesia saat ini mengekspresikan rasa syukur dengan memperingati Hari Santri,
Memang kiprah santri telah teruji dalam mengkokohkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila dan bersendikan Bhineka Tunggal Ika. Santri berdiri di garda depan membentengi NKRI dari berbagai ancaman. Ia katakan momentum Hari Santri itu perlu di transformasikan menjadi gerakan penguat paham kebangsaan yang bersintesis dengan paham keagamaan. Hari Santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhanaan dan spiritualisme yang melekat pada karakter kaum santri.
Dan penetapan Hari Santri bukan intervensi pemerintah terhadap pesantren. Tetapi bentuk penghargaan kepada santri dan kaum pesantren.
Begitu ungkap Danramil 0816/06 TanggulanginKapten lnf Karyo Edi yang Diwakili oleh Batituud Peltu Kartono. (Zeey/Krtn)