PACITAN|detikkasus.com – Kepolisian Resor Pacitan bersama Kodim 0801 Pacitan gerak cepat mengamankan sejumlah SPBU setelah kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi diumumkan Pemerintah. Kepolisian akan berkoordinasi dengan pengusaha SPBU setempat untuk pengamanan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut, Sabtu (03/09/2022).
Pengamanan di laksanakan dengan menempatkan personil dari Kodim 0801 dan Kepolisian Resor Pacitan untuk berjaga di kawasan SPBU yang tersebar di sejumlah daerah.
Kapolres Pacitan AKBP Wildan Alberd dan Komandan Kodim 0801 Pacitan Letnan Kolonel Kav Ibnu Kazhim saat melakukan pemantauan menjelaskan seluruh SPBU yang ada di kabupaten Pacitan telah kami siagakan 4 Personil TNI dan 6 Personil Kepolisian.
” Di Pacitan ada sekitar 7 Station Pengisian Bahan Bakar Umum yang kita amankan. Meliputi 1 SPBU Kecamatan Punung, Kecamatan Pacitan 3 SPBU, Kecamatan Arjosari 1 dan Kecamatan Ngadirojo ada 2 SPBU. Setiap SPBU kami siagakan 8 sampai 10 personil gabungan TNI/ Polri,” Jelasnya
Wildan menambahkan saat ini khususnya di kawasan Kota Pacitan antrean di sejumlah SPBU sudah mulai terlihat. Antrean disebabkan karena proses program digital ulang nominal harga terjadi perubahan harga pada mesin SPBU.
“Terdapat sejumlah antrean karena mereka harus menunggu proses program ulang pada mesin SPBU oleh pertamina. Dan kami lakukan pemantauan terhadap proses tersebut,” tambahnya.
Masyarakat dalam menyikapi kenaikan BBM ini diharapkan tidak dengan kepanikan hingga terjadi penimbunan BBM atau pun pembelian BBM dengan tidak sewajarnya. Dan tidak menyalahgunakan BBM bersubsidi. Gunakan sesuai dengan peruntukannya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat Pacitan mengeluhkan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Diana Ambarwati ( 46 ) warga Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan ini mengatakan kenaikan harga BBM bisa mengakibatkan perekonomian semakin terpuruk.Kenaikan BBM akan semakin memberatkan masyarakat terutama kalangan masyarakat miskin.
“Penghasilan suami sebagai buruh bangunan hanya pas-pasan untuk makan sehari-hari jika BBM bersubsidi akan naik tentunya akan semaki memberatkan. Bahkan Sudah dapat dipastikan harga kebutuhan pokok nantinya akan ikut mwrangkak naik,” terangnya.
Masyarakat berharap Pemerintah mengkaji ulang akan kenaikan harga BBM ini karena akan memberatkan masyarakat miskin saja.
- Reporter: Hargo.