PONTIANAK I Detikkasus.com -, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat yang juga menjabat sebagai Mabida Kalbar dr. Harisson, M.Kes., menghadiri acara Dialog Interaktif Pramuka yang mengangkat tema “Jiwa Pramukaku, Jiwa Pahlawanku” diselenggarakan di Aula Rumah Dinas Wali Kota Pontianak, Minggu (26/11/2023).
Dalam kesempatan itu, Pj. Gubernur Kalbar didaulat sebagai narasumber pada dialog interaktif tersebut bersama para narasumber lainnya seperti Anggota DPR RI Komisi V yang juga menjabat sebagai Ka. Kwarda Kalbar H. Syarif Abdullah Al-Kadri, S.H., M.H., dan Wali Kota Pontianak yang menjabat sebagai Mabicab Pontianak Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T.
Dihadapan seluruh jajaran pengurus dan peserta dialog interaktif inspiratif anggota Gerakan Pramuka Se- Kota Pontianak, Pj. Gubernur menyampaikan bahwa sebagai anggota Pramuka harus bisa menyiasati kesulitan hidup, selain itu juga harus mampu menyiasati peluang-peluang untuk dirinya sendiri.
“Nah, kapan itu bisa kita dapatkan, ya dari sekarang, sejak adik-adik ini masuk dalam organisasi Keanggotaan Kepramukaan,” kata Pj. Gubernur Kalbar dr. Harisson, M.Kes.
Dikatakannya, Indonesia sekarang dihadapkan pada bonus demografi yang mana nantinya pada Tahun 2045 Indonesia menjadi negara ke empat kekuatan ekonomi terbesar dunia.
“Oleh karena itu, saya berharap adik-adik ini akan menjadi pelaku dalam mengambil bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045 tersebut. Kenapa, karena bonus demografi itu hanya datang sekali dan disaat itu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ungkap Harisson.
Menurut pria kelahiran Palembang tersebut, Kalimantan Barat dilihat dari grafik pertumbuhan penduduk sudah bukan lagi berbentuk Piramida lagi.
Artinya, usia yang muda jauh lebih tinggi daripada usia kerja. Dan sekarang sudah berbentuk seperti kubah Masjid sehingga kalau diartikan Kalimantan Barat itu jumlah tenaga kerjanya sudah melebihi usia non produktif dan usia yang belum produktif.
Tak sampai disitu, orang nomor satu di Kalbar tersebut terus memberikan motivasi kedapa para peserta Dialog untuk terus belajar dengan baik. Karena, menurut para pakar ekonomi dunia mengatakan bahwa, pendapatan per kapita rata-rata orang yang hidup dalam waktu setahun hanya memakan biaya sebesar 9,8 Juta dengan rincian perkenalan keluarga berjumlah 5 orang.
Sedangkan di Tahun 2045 mendatang pendapatan perkapita per orang itu bisa mencapai 450 Juta per tahun. Artinya, perbandingan orang yang hidup pada Tahun 2045 mendatang perbulannya mencapai 37 Juta perbulan dengan jumlah keluarga 5 orang.
“Oleh sebab itu, dari sekarang kita harus sudah dipersiapkan tenaga kerja yang benar-benar profesional, inovatif, kreatif, Handal dan pintar. Terserah adik-adik mau memiliki cita-cita yang tinggi baik jadi Presiden atau apapun namun semua itu sudah harus benar-benar disiapkan dari sekarang,” ujar Harisson.
Pada kesempatan yang sama, Ka Kwarda Kalbar H. Syarif Abdullah Al-Kadri, S.H., M.H., sangat senang bisa hadir di tengah-tengah adik-adik anggota gerakan Pramuka kali ini. Menjadi seorang Pramuka tentu harus memiliki jiwa kemandirian, setiap tugas yang diemban harus bisa dijalankan dengan baik.
“Artinya, seorang anggota Pramuka harus mampu hidup dengan jiwa kemandirian sebagaimana yang telah didapatkan selama berada dalam anggota kepramukaan. Sebagai contoh, kalau adik-adik yang tingkatannya sudah Ambalan maka dia harus mampu mengorganisir seluruh anggotanya dalam suatu perkemahan,” ungkap Ka Kwarda Kalbar Syarif Abdullah Alqadri.
Dirinya menambahkan, sebagai anggota Pramuka juga dituntut untuk mampu berjalan sesuai dengan perkembangan zaman. Didunia era digital seperti sekarang ini, sebagai anggota Pramuka harus mampu berinovasi dalam berbagai hal sehingga tidak ketinggalan.
“Artinya, edukasi-edukasi itu sangat diperlukan dalam menerapkan kegiatan Pramuka, itu harus menyesuaikan dengan kondisi pada saat itu juga. Nah, tentu itu dibutuhkanya inovasi-inovasi yang mana disetiap keterampilan dan kegiatan Pramuka itu juga diterapkan juga oleh pihak-pihak lain,” paparnya.
Hal senada juga dikatakan Ka Mabicab Pontianak Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T., bahwa berpesan kepada pembina Pramuka untuk mengajarkan kepada anggota Pramuka arti dari atribut Pramuka yang dipakai.
“Dulu semasa saya tergabung dalam kepramukaan sangat hafal Sandi Morse dalam Pramuka itu, dan saya minta pembina dapat menjelaskan dan mengarahkan arti baju coklat yang dipakai, kalung merah putih yang ada dilehernya agar anggota Pramuka tahu dan paham arti dan tujuan dari Pramuka itu,” pesannya.
Di samping itu, pria yang menjabat sebagai Wali Kota Pontianak tersebut juga berpesan kepada generasi muda yang tergabung dalam Pramuka untuk mengambil bagian untuk membesarkan organisasi Pramuka ini.
Dengan tergabung bersama Pramuka, Edi berharap generasi muda memiliki wawasan kebangsaan, melatih disiplin serta berkarakter yang baik.
“Karena tidak ada yang dapat membesarkan Pramuka kecuali anggota Pramuka itu sendiri,” demikian ingat Ketua Kwarda Pramuka Pontianak tersebut.
Seusai acara Dialog Interaktif tersebut, Pj. Gubernur menerima piagam penghargaan sebagai narasumber dari Ketua Kwartir Cabang Kota Pontianak, Dr. Firdaus Zar’in, S.Pd., M.Si., kemudian dilanjutkan Pj. Gubernur menyerahkan Piala Bergilir kepada pemenang lomba pelatihan kepramukaan dan diakhiri dengan melepas secara simbolis dengan mengenakan jaket kepada perwakilan anggota Pramuka Kalbar yang akan berlomba di negara tetangga Brunei Darussalam.
(Hadysa Prana)
Sumber : Adpim Prov Kalbar