Detikkasus.com | Labuhanbatu 11 Agustus 2018, Tinggal menghitung hari Negara kita akan memperingati Dirgahayu RI yang ke 73 secara bersama-sama di seluruh tanah air yang kita cintai ini, Namun sangat di sayangkan di posisi situasi yang paceklik krisis moniter yang berkepanjangan, Kami sebagai wali siswa malah di jadikan sebagai ATM berjalan oleh pihak sekolah, dengan dalil yang mereka ajukan, Kalau di protes saat mereka mengajukan keinginannya malah anak kami yang jadi sasaran, Anak-anak kami di asingkan di sekolah itu.
Peruntukan Dana BOS serta Pengutipan dengan dalil uang infak yang dilakukan di Sekolah Dasar Swasta Bina Dharma yang ber alamat di PT. Hari Sawit Jaya Central, Desa Sido Mulyo Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara, Kiranya mampu di Usut Penegak hukum hingga akar-akarnya. Kemungkinan besar pelaku kejahatan ini tidak hanya buk HEPPY EGIDIA OPPUSUNGGU yang bermain, besar kemungkinan Manejer PT. HSJ Central ikut bermain, Ujar wali siswa kepada awak media Detikkasus.com
Sekolah ini didirikan oleh Perusahaan berkisar pada tahun 2012, Semua kebutuhan proses belajar dan mengajar, serta perawatan sekolah maupun Gaji guru yang mengajar di tanggung oleh PT. HSJ Central, Ironisnya Dana BOS mengalir juga dari tingkat atas hingga sampai ke Sekolah Dasar Swasta Bina Dharma, Tujuan Dana BOS di alirkan oleh pemerintah Pusat adalah untuk tidak di lakukannya pengutipan di Sekolah, Kemudian terbit lagi aturan yang harus di taati, iya itu Perpres nomor 87 tahun 2016 tentang Sapu bersih Pungutan Liar, Ujar wali siswa kepada awak media Detikkasus.com
HEPPY EGIDIA OPPUSUNGGU Kepala Sekolah Dasar Swasta Bina Dharma, dan HERMAN SEMBIRING Manajer PT. HSJ Central, Tidak bersedia membalas konfirmasi yang di kirim awak media Detikkasus.com Melalui WhassAAp
ADI SUBAGIO,. S, Ag. Mengatakan “Sangat di harapkan Penegak Hukum kiranya segera mengambil alih untuk menindak lanjuti informasi ini, Jangan biarkan terlalu lama wali siswa mengalami beban derita menjadi ATM berjalan, Tugas jurnalis dalam menyampaikan informasi sudah di laksanakan, Nah sekarang tugas penegak hukum untuk menindak lanjutinya”. Terciptanya sekolah tanpa melakukan pengutipan, tentunya mampu mengedepankan hak anak untuk belajar, Karena tak jarang anak itu terpaksa bersedih tak bisa sekolah seperti temannya, akibat dari keterbatasan ekonomi kedua Orang Tuanya, Saya sangat berharap kiranya di 73 tahun Indonesia mempringati kemerdekaan Jangan ada lagi pungli di sekolah, apa lagi di tingkat SD.
Kalau memang HEPPY EGIDIA OPPUSUNGGU dan HERMAN SEMBIRING Merasa tidak berbuat dalam Penyelewengan Dana BOS, Sebaiknya pesan konfirmasi yang di kirim Jurnalis seharusnya di balas dengan baik, Agar tidak mengundang berbagai polemik yang bisa saja muncul akibat ketertutupan informasi dari beliau-beliau, Seperti kata pepatah “Berani karena benar Takut karenau salah”. Apa mungkin jabatan maupun pangkat serta titil yang mereka miliki, Hanya untuk memikirkan agar harta orang lain bisa berpindah, Agar supaya masuk ke nomor reningnya. Ujar ADI SUBAGIO kepada awak media Detikkasus.com ( J. Sianipar )