Detikkasus.com | Tak sedikit dari kita mengabaikan kesehatan mental, bahkan kesehatan mental masih terdengar asing dibandingkan dengan kesehatan fisik dikalangan remaja. Sebagai remaja masa kini, perlu kita ketahui bahwa kesehatan mental memegang peran penting dalam diri kita. mengapa remaja sangat rentan terkena gangguan kesehatan mental? Karena remaja sangat sensitive serta mudah emosi dan memiliki sifat yang masih berubah ubah. Tak sedikit pula dari remaja di indonesia yang mengalami depresi, dan stress. Ini menunjukan betapa rendahnya tingkat kesadaran kesehatan mental. Depresi bisa disebabkan oleh banyak hal seperti memiliki masalah dengan orang lain, pernah mengalami kekerasan, sakit fisik dan masih banyak lagi. Sedangkan stress bisa disebabkan oleh tekanan, hubungan personal, kegagalan,kematian orang tersayang dan juga penyakit. Mental illness merupakan penyakit yang tidak terlihat secara kasat mata dan berkaitan dengan emosi, jiwa dan batin setiap orang. Di indonesia, penyakit ini masih dianggap sepeleh oleh masyarakat terutama pada remaja. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kesadaran, sosialisasi dan edukasi tentang ini di negara kita. Akibat kurangnya kesadaran pada remaja akan mengakibatkan seorang remaja melukai diri sendiri secara tiba-tiba, yang dapat menghancurkan kehidupan mereka seperti konflik keluarga, introvert, alkohol dan obat-obatan dan tindakan kriminalitas. Jika kita mengamati remaja saat ini maka akan terlihat berbagai macam ekspresi mereka yang beragam. Seperti merasa sedih, senang, lelah, acuh tak acuh, marah, cemburu dan lainnya. Hal itu normal terjadi pada setiap orang, selagi tidak ada tekanan yang mereka rasakan dan menganggu kehidupan mereka. Remaja sangat rentan terkena penyakit mental itulah mengapa remaja harus menyadari kesehatan mental dan diberi edukasi mengenai kesehatan mental. Maka dari itu sejak dini mari kita sadari pentingnya edukasi dan kesadaran kesehatan mental pada remaja. Bila kita merasakan tekanan dan banyak masalah bersikaplah terbuka dan mulai menceritakan keluhan kita kepada orang terdekat, agar mereka tahu apa keluhan kita. Kunjungi psikolog atau psikiater jika kita merasa harus berobat serius. Sebagai remaja kita harus senantiasa terbuka masalah kesehatan mental kepada orang terdekat.
Oleh : Dinda Fadhilah, Mahasiswa UMM