NGAWI, detikkasus.com. Pengelolaan dana pengurus Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Tani Mulyo Desa Kandangan Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi layak di apresiasi dan di tiru, Sebab keseriusanya mengelola dana PUAP dengan baik dan transparan, membuat anggota menjadi sejahtera.
Selain itu, saat ini modal dana yang bergulir dari pemerintah melalui program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) yang di terima pada bulan Desember tahun 2010 silam sebesar Rp 100 juta, semakin berkembang hingga menyentuh Rp.180 juta.
Itu terungkap pada kegiatan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) 2019. Dalam pengelolaanya mereka pengurus memanfaatkan dana tersebut untuk simpan pinjam. Tentu sesuai aturan, penggunaan dana tersebut memang bukan untuk kosomsi. Tapi di gunakan untuk usaha prodoktif yang berkaitan dengan bidang pertanian. Baik itu budidaya atau non budidaya.
Sunarno ketua Gapoktan Tani Mulyo saat di temui tim Detik Kasus di rumahnya Sabtu (7-3-2020) menuturkan, Melihat perkembangan ini, pihaknya kedepan akan berusaha membentuk Lembaga Mikro Agribisnis seperti koperasi. Tentunya juga berbadan hukum. Dengan harapan modal yang ada bisa memberikan manfaat pada semua anggotanya dalam mengembangkan usaha pertanian yang selama ini di geluti oleh semua anggotanya. ” Mohon ma’af, ini dana untuk usaha. Dengan harapan perkembangan pertanian di desa Kandangan bisa lebih maju, ” tegasnya.
Masih kata Sunarno, ” Semua anggota harus mempunyai prinsip. Seperti kerja cepat, kerja tepat, kerja bersama’ dan bebas merdeka. Artinya, cepat meminjam agar ada aktifitas, dan juga cepat mengembalikanya. Dan mereka semua bisa lunas dalam hutang piutang, “tuturnya.
Masih kata sunarno, ” Keberadaan simpan pinjam ini tentunya bisa mempermudah dan menguntungkan anggota. Karena bisa mempermudah dalam mengembangkan usaha di bidang pertanian. Namun nantinya dia akan berkoordinasi dengan semua pengurus yang lain untuk melihat serta menerima masukan anggota agar semua bisa berjalan lancar dan tentunya untuk transparansi. ” Ya memang dalam mengelola dana ini tidak gampang. Karena dalam perjalananya juga sering macet, dan saya tak henti-hentinya memberi pengertian pada semua pengurus dan pada anggota, ” Bahwa dana ini adalah milik kita bersama sebisa mungkin mari kita kembangkan, walau sekarang dana itu stagnan di angka kurang dari Rp 200 juta, tapi kedepanya akan di usahakan untuk lebih baik dan matang dalam mengelola dana ini, ” pungkasnya. (Khoirul anam).