Humbahas l Detikkasus.com – Anggota Komisi B DPRD Sumatera Utara Pantur Banjarnahor temu ramah dengan masyarakat dusun Gambo Ganjang Desa Siharjulu Kecamatan Lintongnihuta usai mengadakan reses dari Desa Pearung (Selasa 29/3-2022) sore .
Berawal dari rasa penasaran Pantur Banjarnahor melihat Postingan warga di Medsos mengenai “Dali Horbo” (Susu Kerbau) dari Gambo ganjang desa Siharjulu, sehingga Pantur menyempatkan diri untuk bertemu dengan masyarakat setempat untuk mengetahui dan bincang bincang tentang peternak kerbau yang menghasilkan Dali Horbo dimaksud.
Kunjungan Pantur Banjarnahor disambut dengan hangat dan penuh antusias oleh masyarakat setempat.
Menendengar kedatangan Pantur Banjarnahor ke huta gambo ganjang, puluhan masyarakat langsung menyambut dengan bangga serta mempersilahkan singgah di rumah warga bermarga Sihombing.
Dalam bincang bincang bersama warga, banyak aspirasi warga yang didengarkan langsung oleh wakil rakyat yang dikenal dengan jorgan “Marpadot” itu. Dimana banyak masyarakat yang berpenghasilan selain bertani di desa dimaksud, dikenal pula sebagai penghasil susu kerbau yang ditekuni warga sebagai andalan penghasil kehidupan sehari hari, dan tuak (minuman khas batak) dari pohon aren yang ternyata ada juga disana ditekuni warga setempat.
Pak Adven Sihombing bersama isterinya boru Nainggolan menjelaskan kalau pekerjaan yang ditekuninya selama ini sebagai peternak kerbau, dengan mereka memeras susu kerbau tersebut menjadi olahan makanan yang dikenal sebagai “Dali Horbo” (Bahasa-Batak) yaitu olahan susu kerbau yang dimasak menjadi kemasan untuk menu makanan tergantung pesanan pelanggan.
“Kami menekuni ini sudah lama, dan bahkan sampai kesini pembelinya datang langsung,bahkan dari luar daerah seperti dari Jakarta sudah datang langsung kemari membelinya, kadang kami antar langsung ke bandara Silangit” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Pak Chandra Pakpahan. Ia menekuni kegiatan memeras susu kerbau sambil bertani seperti warga lainnya, dan berharap kedepan bisa memiliki lebih banyak kerbau yang akan dipeliharanya.
“Kami bahkan pernah mendapat pelanggan dari Malaysia, untuk membeli susu kerbau kami ini. Kalau saya berharap kedepan bisa memiliki lebih banyak kerbau, karena kerbau yang saat ini saya pelihara bukan semua kerbau saya” Ujarnya.
Hal ini pun dibenarkan Kepala Desa Lamparis Lumbantoruan yang baru dilantik beberapa bulan lalu itu, Lamparis memaparkan kalau warganya sudah sejak dahulu dikenal sebagai penghasil susu kerbau, dan berharap serta meminta pada Pantur Banjarnahor yang juga sebagai Anggota DPRD Sumut, kiranya dapat mendukung potensi desa yang ada kedepan, sehingga kegiatan warganya itu bisa dikembangkan guna meningkatkan ekonomi masyarakat umum desa Siharjulu.
Kades juga memohon, selain pengembangan susu kerbau ini Pak Dewan, kami juga sangat berharap solusi pertanian di desa kami ini dengan pengerukan tambok(berupa embung) yang ada disini. Satu titik tambok ini sebenarnya bisa mengairi beberapa Desa di dua kecamatan (Paranginan dan Lintongnihuta) dan dengan solusi ini sangat besar dampaknya khususnya warga desa kami” pintanya.
“Menanggapi hal ini, Pantur Banjarnahor menjelaskan kalau masukan tersebut menjadi catatan baginya untuk diupayakan realisasinya termasuk dalam pengembangam managemen susu kerbau dan pengembangan tambok siharjulu.
Pantur menjelaskan, dalam managemen pengelolaan hingga pendampingan pengembangan susu kerbau itu banyak solusi yang bisa dilakukan dalam pengelolaanya.
“Keluhan dan masukan Bapak/Ibu sekalian akan saya tampung, dan saya secara langsung nanti di bulan 6 (enam) akan menjadwalkan reses kemari, berbicara peternakan banyak hal yang harus kita bahas mulai dari ternaknya, pakan dan pengelolaan hingga penjadi pemanfaatan kompos yang akan bermamfaat untuk mengembangkan menjadi pengelolaan susu kerbau nanti.
“Sebagai hasil tindak lanjut pertemuan kita yang sederhana ini saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi B nantinya kita akan ajukan program ini bersama perwakilan masyarakat yang nanti kita ikutkan dari sini ke Medan sebagai perwakilan dari desa ini, saya akan perjuangkan semoga ada solusinya” ujar Pantur
Pantur juga menambahkan, “saat ini lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sudah saatnya optimal dalam pengelolaanya. Bahkan lewat management yang jelas oleh BUMDes sangat besar dapaknya untuk mendorong perekonomiam warga, apalagi saat ini era ekonomi digital segala sesuatu produk dikembangkan pemasarannya lewat jejaring sosial (internet) lewat media seperti facebook. Dengan pengenalan ini, Pantur berpendapat sangat besar dampaknya hingga dikenal diseluruh Dunia program atau produk yang dipasarkan.
“Pak Kades, tolong BUMDes nya lebih aktif. Bahkan menurut pendapat saya ketika dilibatkan nantinya melalui desa pengelolaanya tentu nilai jual dan perekonomian masyarakat itu lebih cepat berkembang. BUMDes dalam pengelolanya membeli langsung dari petani kita, maka otomatis mereka sudah lebih gampang, dan gak salah juga lewat pemasaran pengenalan kepada pemerintah kabupaten kita nanti kalau ada acara tertentu atau tamu dari luar daerah coba ditawarkan kesana menjadi menu andalan kita dari sini, itulah salah satu contoh kreatif dan aktif dalam pengelolaannya, nanti kita cari dulu semisal ada gerai di bandara nah kita coba disana pamerkan produk kita pasti akan lebih dikenal oleh kalangan luas, solusi inilah yang akan kita cari kedepan untuk mendukung pengembangan produk lokal kita” tandasnya.
Sembari berbincang santai dengan puluhan masyarakat di gambo ganjang, Pantur Banjarnahor diajak warga melihat langsung pengelolaan pohon aren milik warga binaan Jonpiter Lumbantoruan. dan disuguhi cicipi nira hasil panen perdana dari pohon aren yang baru berumur 10 tahun sejak tanam.(Evendy)