Detikkasus.com | Karangasem Minggu(26/5/2019) Rombongan Pangdam IX Udayana diwakili Kanit Intel Kodam IX Udayana, Kodim Karangasem dan Pasebaya Agung melaksanakan kegiatan bersama melihat secara langsung situasi kondisi dengan adanya Erupsi Gunung Agung, 24 Mei 2019 di Pura Pasar Agung Selat Karangasem.
Rombongan Kanit Intel Pangdam IX Udayana langsung menuju Pura Pasar Agung Selat bersama Pasebaya Agung dengan rangkaian meninjau kondiai situasi pasca Erupsi dan di dalam kegiatan ini juga Rombongan melaksanakan acara Sembahyang bersama di Pura Pasar Agung.
Ketua Pasebaya Agung, I Gede Pawana, S.Ag.M.FiI.H yang langsung mendampingi menjelaskan dengan gamblang terkait Erupsi Gunung Agung sebelumnya dimana masyarakat yang berada dekat radius 4 Kilo meter dari puncak kawah merasakan sekali getaran dan melihat langsung lava pijar yang sampai radius 3, 5 kilo menyebar ke berbagai arah.
Pawana juga menjelaskan terkait dirinya naik bersama dengan para Relawan Pasebaya Agung setelah terjadinya erupsi untuk memastikan dan melihat sendiri apa dan bagaimana yang terjadi agar tidak terjadi simpang siur mengenai pemberitaan ataupun laporan yang di terima melalui radio komonikasi di masyarakat walaupun banyak yang sampai menjapri dirinya untuk segera turun dari Pura Pasar agung.
Rombongan yang ikut mendampingi dalam acara ini NCS Pasebaya Agung dan juga dari para relawan Pasebaya Agung. Semoga dengan kejadian ini masyarakat kembali tenang dan bisa melaksanakan kegaiatan sehari-hari dan tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaannya karna Gunung Agung Masih pada Level III ( Siaga ).
Dengan Rekomendasi, bahwa masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak G. Agung. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru. Ditambahkan,
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung. (sugata/Kinan)