Labuhanbatu – Sumut | Detikkasus.com – Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 (MTsN.1) Labuhanbatu di Jl. Kampung Baru Gg.Tsanawiyah No.150 Rantauprapat, Kelurahan Kartini Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara. Menurut desas desus yang berhasil dihimpun bahwa MTsN.1 Labuhanbatu, akan mengadakan pesta perpisahan dengan cara mengutip uang sekitar Rp: 103. 250. 000,- dari siswa.
Undangan rapat komite dibuat pada tanggal 02 Maret 2024 para wali siswa diminta datang pada Hari Rabu 06 Maret 2024 sekira Pukul 13.30 untuk datang keruang sekolah, akan tetapi “kalaupun ada wali siswa mengusulkan hal-hal yang lain sudah tidak bisa karena, kedatangan wali siswa ketika rapat tersebut hanya sebatas formalitas saja.”
Karena apapun isi keputusan rapat harus dapat disetujui saja karena sudah mereka tetapkan rancangan yang akan disimpulkan sebelum dibahas bersama, “situasinya sama persis dengan pemaksaan komite melalui kepala sekolah dengan melalui ilmu ghaib tingkat dewa atau perlakuan pungli yang sangat terstruktur sistematis dan masif sistematis dan masif mereka susun dengan rapi.”
Pada situasi ruangan rapat sangat percuma wali siswa hadir karena sudah tidak bisa lagi mengusulkan pendapat atau sudah tidak bisa lagi menyebut, mohon ampun tuan jangan dilakukan hal-hal seperti ini mengingat kondisi banyak minus situasi ekonomi wali siswa, situasi rapat seakan sudah setting dengan rapi oleh mereka yang sangat dekat kepada kepsek.” Ujarnya sambil mengingat ulang situasi rapat
Sambungnya kembali “Kalau acara perpisahan siswa akan diadakan lokasi suzuya lama,” dan kalau pengutipan itu akan dilakukan sekitar 350.Ribu Rupiah terhadap 295 jumlah siswa-siswi (“350.000 X 295 =Rp:103.250.000-,”) atau totalnya Seratus Tiga Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah. Kalau boleh untuk jujur saya jadi kepikiran tujuan apa sebenarnya yang diinginkan kepsek dan komite saat ini. Tandasnya
B Sitompul, S.Ag., M.Pd.I Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 sudah, dikonfirmasi melalui whatsAAp dan sampai kabar ini disuguhkan untuk peminat baca, ternyata belum ada kabar dari Kepala MTsN.1 selain berharap untuk ditelepon kembali. “Dengan mengandalkan purna siswa untuk Kelas IX diduga Komite dan Kepala MTsN akan mengembangkan bakat dan potensi menyanyi menari dan lain sebagainya.” (J. Sianipar)