Detikkasus.com | Sergai – Sumut Heboh propesi wartawan tercoreng oleh oknum wartawan media online beberapa waktu lalu di duga melakukan pemerasan kepada seorang Kepala Desa.
Hal ini terdengar jelas dari sebuah rekaman yang beredar dikalangan wartawan, dari percakapan tersebut di duga sebut saja nama ombeng meminta kepada kepala desa bernama saprik uang sebesar 5 juta rupiah namun tidak di sanggupi oleh kepala desa.
Lanjut dalam rekaman tersebut ombeng memaksa uang tersebut harus ini hari juga di berikan namun kepala desa tidak menyanggupi dan uang yang di sanggupi kepala desa hanya sebesar 3 juta rupiah dan itu pun harus minjam kepada rekan Nababan.
Lanjut cerita kades saprik menjanjikan lokasi kepada o dan mereka sepakat bertemu di depan PT. Ali Toha firdaus sebuah cafe jualan ayam penyet dan lain lain, Selasa (19/9/23) sekitar pukul 15.30 wib.
Terkait rekaman itu ombeng saat di konfirmasi melalui telpon whatsap jumat (22/9/23) mengatakan “itu cerita lama dan ngapailah kita sama kita saling memberitakan itu sama jeruk makan jeruk”.
Lalu saat ditanya benar tidak O di suruh zohari lalu o menjawab ” itu hoax hoax hoax kabarnya”
Saat ditanya kenapa ada z saat terjadinya yang diduga pemeras ombeng menjawab sudahlah sudahlah ga ada itu.
Dalam isu tejadinya pemerasan yang diduga melibatkan z terlibat dalam pemerasan kepala desa tersebut awak media mengkonfirmasi melalui whatsap jumat, (22/9/23). Zohari mengatakan saya tidak pernah ngomong uang samanya, kalau pun saya hubungi kades itu konfirmasi soal kondisi Pamsimas yang berlumut dan menjadi keluhan masyarakat.
Dan saya tanya berapa banyak jumlah pelanggannya dan berapa hasil tagihannya setiap bulan. Kemana aja uang hasil tagihan. Kemudian saya juga bertanya soal Biaya Pelatihan Komputer tahun 2022. Selain itu, saya tidak pernah ngomong soal uang. Kalau isi rekaman ini suara O , bukan saya yang bicara. Tak pernah saya ngomong dengan Kades soal uang ungkapnya.
Dan saat ditanyak awak media z benarkah ombeng orang suruhannya ” z menjawab tanyak saja sama kades jangan sama saya.
Dan aneh ketika mereka bilang tidak ada tapi saat terjadinya pertemuan dan diduga dalam pertemuan itu melakukan pemerasan o dan z tertangkap tangan oleh pihak kepolisian sehingga mengembalikan uang tersebut menurut narasumber yang namanya tidak mau disebutkan.
Saat berita ini di terbitkan kades saprik tidak dapat di hubumgi atau ganti nomor telepon awak media belom mendapat kabar tentang perubahan nomor telpon Kepala desa.(tim)