DETIKKASUS.COM | Jumat 16 Novrmber 2018 -, Salah seorang MHD yamin yang di kenal salah satu keluarga yang sederhana.
Yang berdomisili di jalan bakti kepenghuluan panipahan darat kecamatan pasir limau kapas kabupaten rokan hilir riau.
Yamin mencerita ke detikkasus sebelum iya mencoba untuk berdagang keliling kota
Ada pun barang dagangan nya yaitu berjualan makanan ringan seperti jajan anak anak dan juga bermacam jenis lain nya.
Selanjut nya kendaraan yang di gunakan adalah Dengan menggunakan kereta along along nya dan tujuan dan niat nya ingin menempuh Ibu kota yaitu JAKARTA dari tempat tinggal nya panipahan.
Hampir beberapa bulan berkeliling kota berjalan.
M,Yamin menghubungi awak media lewat sambungan seluler nya.
Berikut penjelasan Yamin ,
pada suatu tempat sambil menunggu pembeli datang, maka para pedagang keliling ini bisa dikatakan sedikit lebih maju dalam melihat peluang yang ada, istilah kerennya sekarang adalah “menjemput bola”. Tidak selamanya orang akan datang dengan sendirinya untuk membeli sesuatu, terkadang ada halangan atau belum adanya keinginan untuk membeli bisa menjadi sebuah penghalang.
dan hal ini dilihat sebagai sebuah peluang bagi para pedagang keliling. Hal ini tentu saja menjadi sebuah keuntungan pula bagi para calon pembeli.
mereka tidak perlu susah payah untuk pergi membeli, tinggal duduk menunggu saja dirumah. Tidak jarang lewatnya para pedagang keliling juga menjadi sebuah pengingat bagi pembeli, mereka baru sadar dan ingat kalau ada sesuatu yang harus dibeli.
Dari sini kita bisa memetik pelajaran bahwa kita harus bergerak dan pintar melihat peluang yang ada untuk bisa menjadi sukses, Cita-cita dan Impian itu harus tetap kita kejar. Rizki tidak akan datang begitu saja, perlu sebuah usaha untuk mendapatkannya. Kemampuan kita tidak akan dilihat oleh orang lain jika kita tidak menunjukkannya. Ibarat seekor Laba-laba, mereka tidak akan mendapatkan mangsa jika tidak menyebarkan jaringnya, semakin luas maka peluang peluang mendapatkan mangsa akan semakin besar.
Sabar dan Tidak Pernah Putus Asa
Pedagang keliling itu modal utamanya adalah kesabaran dan semangat pantang menyerah, kita bisa melihat mereka keliling dari satu tempat ke tempat lain untuk menjajakan barang dagangannya tanpa pernah tahu apakah bakalan ada yang membeli atau tidak, jika tidak ada mereka akan terus berjalan lagi ke tempat yang lain, selain itu mereka juga harus siap untuk menghadapi berbagai macam resiko yang ada, misalnya saja bertemu dengan pedagang lain yang sama jualannya di tempat tersebut atau juga menghadapi cuaca yang tidak menentu, misalnya saja kehujanan atau panas yang menyengat, jualan tidak laku serta berbagai macam kendala lainnya yang ada.
Dari sini kita bisa mengambil pelajaran bahwa untuk mencapai kesuksesan itu tidak mudah, harus ada usaha yang dilandasi dengan rasa sabar dan semangat pantang menyerah, hidup itu penuh dengan cobaan, tidak selamanya jalan itu selalu lurus dan mulus, selalu saja ada kerikil tajam yang menghalangi. Untuk melihat Pelangi, orang harus melihat hujan terlebih dahulu.
Berani Berpetualang dan Tidak Mengenal Malu
Pedagang Keliling itu tidak hanya menjajakan jualannya pada satu daerah atau wilayah saja, terkadang mereka sampai harus pergi jauh ke suatu tempat yang bisa saja belum pernah dimasuki sebelumnya, modal utamanya tentu saja keberanian, saya keluar masuk wilayah tersebut untuk berjualan, bahkan tidak jarang saya sampai tersesat, selain keberanian, modal utama seorang pedagang keliling adalah tidak mengenal malu, itu bisa dilihat dari kemauan mereka untuk datang dari rumah ke rumah untuk menawarkan dagangan, tidak malu ketika dagangan mereka tidak dibeli, serta tidak malu bertanya jika sedang tersesat.
Dari sini kita bisa memetik pelajaran bahwa selama apa yang kita kerjakan itu khalal, maka rasa malu harus kita buang jauh, jangan sampai rasa gengsi dan malu membuat kita hanya berdiam diri, lekas keluar dan tataplah dunia. Elang tidak akan mendapatkan mangsa jika hanya berdiam diri di sarangnya,lebih lanut M.Yamin akan terus keliling kota dan harapan kita akan menjumpai presiden RI…**[M.manurung]