Detikkasus.com | Hikmah Islami
Menuju Alloh, Bersama Alloh, Di Dalam Alloh اِلَی الله ، بِالله ، فِی الله
Ada tiga derajat pesuluk atau pejalan menuju Alloh swt
Pesuluk menuju Alloh, pesuluk bersama Alloh, dan pesuluk di dalam Alloh.
Pesuluk menuju Alloh adalah pesuluk yang baru memulai perjalanannya menuju hakikat wujud Ilahi.
Pesuluk merasakan dahaga kerinduan kepada Ilahi dan ia tak kan tenang
kecuali sampai di haribaan Ilahi.
Mereka adalah orang-orang
yang sedang berjalan agar bisa ‘sampai’.
وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (QS. Ali Imran [3]: 139).
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَالَّذِى تَدْعُونَهُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ عُنُقِ رَاحِلَةِ أَحَدِكُمْ
Yang kalian seru adalah Robb yang lebih dekat pada salah seorang di antara kalian daripada urat leher unta tunggangan kalian.”
(HR. Muslim no 2704)
Pesuluk bersama Alloh adalah seseorang yang telah sampai
kepada Ilahi.
Dia sudah bersama Tuhan dan Tuhan pun bersama dirinya.
Kemana pun dia pergi, ia membawa Tuhan bersamanya.
Ia telah sampai dan berserah diri sepenuhnya kepada Ilahi.
Puncak kenikmatan saat bisa bersama dengan Ilahi.
Namun meski demikian, ia belum tenggelam sepenuhnya di dalam ketidak terbatasan wujud Ilahi.
« إِنَّ أفْضَلَ الإِيْمَانِ أَنْ تَعْلَمَ أَنَّ اللهَ مَعَكَ حَيْثُمَا كُنْتَ » “Iman yang paling utama adalah engkau mengetahui bahwa Alloh bersamamu di mana saja engkau berada
(HR. Ath Thobroni dalam Al Awsath.)
Pesuluk di dalam Alloh adalah seseorang yang telah menyerahkan segala Fikiran, Imajinasi, Hati, Tutur kata dan Prilakunya kepada Ilahi.
Tak ada lagi dualitas dan Ia telah tenggelam di dalam samudera Ilahi.
Ia telah sampai di maqom Ridho Ilahi
dan Ilahi pun telah meridhoinya hingga dipersilahkan masuk ke dalam surgaNya.
Sebagaimana Ayat berikut ini :
Ayat yang dimaksud,
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30)
“Hai jiwa yang tenang
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya.
Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku
Masuklah ke dalam syurga-Ku.”
(QS. Al-Fajr: 27-30)
Kata Maulana Rumi:
Hati tak lagi kumiliki..
Karena setiap hati adalah kamu..
Sebab aku telah menetap di dalam rumahmu..
Semoga Alloh memberikan kita Taufik dan Hidayah untuk semakin paham akan Kalamulloh..Aamiin
(A.R)