Tanjab Barat l Detikkasus.com – Warga RT 14, Kelurahan Bram Itam Kiri, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Provinsi Jambi, tagih janji anggota DPRD Provinsi Jambi dari Dapil Tanjab Barat, terkait dugaan tidak berfungsinya secara optimal proyek pembangunan sarana air bersih program Dinas PUPR Provinsi Jambi , tahun 2021 akhir.
Sebelumnya dua anggota DPRD Provinsi Jambi dari Dapil Tanjab Barat, berjanji akan turun langsung mengkroscek proyek yang dikeluhkan warga ini.
Imus warga setempat mengatakan, mana pak dewan dari Provinsi Jambi, katanya mau turun cek kondisi pekerjaan proyek PUPR ini, masak ia tidak sempat turun sebentar saja.
“Jambi-Tungkal hanya berapa jam saja,” kata Imus, Jumat (9/9/2022) di Tanjab Barat.
“Kalau berani turun akan saya beberkan semuanya di depan warga tentang pekerjaan proyek ini. biar pak dewan tau,” kata Imus.
Imus menjelaskan, sebelumnya dewan itu berjanji untuk turun, makanya kami warga mempertanyakan kembali, kapan kepastian dewan itu akan turun.
“Kalau positif turun, jadi kami warga bisa tunggu, maksud warga menunggu kedatangan pak dewan ini, bukan maksud lain, hanya ingin menjelaskan apabila pak dewan ingin minta keterangan itu saja,” kata Imus.
“Maklum kami warga ni kerjanya serabutan belum tentu selalu ada di tempat, takutnya pas pak dewan turun warga lagi sibuk kerja. Jadi alangkah baiknya ditentukan saja kapan jadwal pak dewan turun, jadi kami warga tidak kemana-mana dulu,” imbuh Imus.
Imus beharap, kalau bisa secepatnya DPRD Provinsi itu turun, biar cepat pula dilakukan perbaikan proyek itu.
“Sayang kalau seperti itu dibangun, tapi tidak bisa digunakan secara optimal oleh warga, buat apa, itu sama juga bohong,” kata Imus.
Besar harapan kami warga kepada wakil rakyatnya baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten, agar untuk buka mata dan telinga.
Begitu juga kepada pemerintah provinsi dan kabupaten untuk serius menindaklanjuti persoalan ini.
“Kemana lagi masyarakat untuk mengadu menyuarakan aspirasinya kalau bukan kepada bapak-bapak yang terhormat,” kata Imus.
Diberitakan sebelumnya diduga kedalaman sumur tidak dalam.
Seperti yang dilansir media ini dari berapa Narasumber menyebutkan, seharusnya kedalaman 160 meter, tapi yang dilaksanakan hanya 42 meter, akibatnya air yang keluar meski bersih namun tetap asin.
“Seharusnya perintah dari atasan air tersebut bersih dan tidak asin,” kata Narasumber.
Diceritakan Narasumber kesalahan tidak hanya kedalaman saja, namun juga terjadi pada item pekerjaan lainnya.
“Kita semua khususnya warga RT 14, Jalan Bahagia, sangat berharap kepada pemerintah dalam pelaksanaan pengerjaan proyek pembangunan Pamsimas, tolong ditinjau ulanglah. Yang jelas hasilnya sangat tidak memuaskan untuk dinikmati warga,” kata Narasumber. (BEN)