Kopedaginker Humbahas Adakan Pelatihan Menjahit dan Modeling Desainer Melalui BLK

Humbahas l Detikkasus.com – itu Dinas Koperasi Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (Kopedaginker) Kabupaten Humbahas melalui balai latihan kerja (BLK) menginisasi kegiatan pelatihan menjahit premium yang dibantu oleh instruktur dari designer ternama dan juga mengenalkan dunia modeling untuk masyarakat Humbahas.

Plt Kadis Kopedaginker, Christison Marbun MPd menjelaskan kalau peluang bisnis industri kreatif untuk busana pakaian berkwalitas baik adalah tujuan sebuah maha karya dalam busana serta dihasilkan oleh para designer yang berpengalaman dan terlatih dalam bidangnya. Ia mengatakan, pihaknya melihat peluang usaha kreatif di bidang fashion cukup menjanjikan.

Baca Juga:  Camat Bontor Halomoan Silaban Pimpin Perayaan HUT RI ke-77 di Lintongnihuta

“Untuk peluang itu, kita bekerjasama dengan Dekranasda Humbahas tergerak melakukan pelatihan menjahit premium dan modeling”ucapnya ke wartawan Rabu,(9/11/2022) di Lokasi Objek Wisata Sipinsur Kecamatan Paranginan.

Christison menambahkan efek dari kegiatan pelatihan menjahit premium dan modeling ini diharapkan supaya para peserta pelatihan mampu menghasilkan karya busana dan calon model sesuai kebutuhan saat ini.

Baca Juga:  Pemkab Humbahas Gelar Senam Bersama, Sambut Hari Jadi ke-19

“Kita mengundang instruktur bertaraf nasional. Dan selama 30 hari peserta digembleng menjadi penjahit profesional dan menjadi seorang modeling,”ujarnya.

“Disamping itu, ilmu yang didapat dari kegiatan pelatihan tersebut, akan mampu menghasilkan karya busana sesuai tuntutan pasar. Kalau pesanan busana yang berkualitas, kenapa kita harus beli dari luar, kalau kita mampu menghasilkanya,”pintanya.

Instruktur fashion desaigner, Nasrul mengakui,bahwa minat peserta mengikuti pelatihan menjahit dan modeling cukup luar biasa.

Baca Juga:  Tidak Bayar CSR Perusahaan Terancam Diperintah Angkat Kaki

“Sangat tinggi dan minat mau belajar menjahit dan modeling. Itu dilihat selama kegiatan berlangsung yang mana peserta secara umum belum mengenal fashion show dan modeling alias masih awam,” ucapnya.

Dikatakan lagi, kalau mereka awalnya sudah bisa menjahit, namun untuk karya fashion dan style yang di perkenalkan.

“Ternyata mereka mampu menyesuaikan dengan harapan kita. bahkan mereka mampu memamfaatkan limbah menjadi sebuah karya yang baik,” jelasnya.

(Evendy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *