Detikkasus.com | Bima – Duet maut Dr.Ghazaly Ama La Nora-Edy Sabara, memberikan warna tersendiri dalam kontestasi Pilkada 2020-2015, specialis bagi kabupaten Bima. Betapa tidak, kedua putra terbaik Bima, yang satu jebolan akademisi mantan aktivis populis di tingkat nasional maupun lokal Bima. Sementara Raja Minyak (miliader) Sorong Papua Barat, asal Sape pun memiliki nama harum di kalangan masyarat awam baik di Sorong Papua Barat maupun di Bima.
Kedua sama-sama perduli terhadap orang kecil. Edy Sabara, dikenal sangat dermawan, religus, istiqomah, komitmen, bukan tipe ingkar janji. Hal ini sesui dengan prinsip hidup Pengusaha yang memang memiliki modal utama “kepercayaan”, tanpa itu mustahil bisa maju. Di Sorong edy berposisi sebagai Kepala Suku. Sebagai kepala suku, Edy dapat memberikan pengayoman pada warga yang dipimpinnya sehingga memberikan rasa nyaman.
Suhu warga Bima-Dompu, di Sorong, dalam kesibukan sebagai pengusaha minyak yang keluar masuk kota, pedalaman rimba Cenderwasi masih sempat memberikan pelayanan pada warga asuhannya, baik material maupun moril. Tinggal di daerah konflik sangat membutuhkan tenaga serta pikiran, juga perhatian terhadap lingkungan sekitar.
Tak ayal lagi setiap gejolak di kalangan masyarakat tradisi daerah konflik kepala-kepala suku selalu dilibatkan oleh Pemda bersama anggota Muspida untuk mengamankan dan menyamankan situasi. Begitu sarat kegiatan tapi pengusaha karir bisnis dari titik nol ini bisa memenej waktu dengan baik. Semua kegiatan berjalan secara simultan sesuai schedul, apik dan rapi.
Pengelolaan waktu yang amat managible. Pembawaan kalam, low profile, tutur kata lembut, kalimat runtun sistimatis. Sangat menjaga stabilitas dengan lawan bicara, hati-hati dan terukur. Pengetahuan tentang dunia bisnis dan birokratis luas sangat detail serta rasonalistis. Sosok pendiam bersifat ekstrovert socok sekali menjadi pemimpin birokrasi.
Tekadnya untuk membersihkan kabupaten Bima, harus bersih dari KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan menciptakan kabupaten Bima, yang religius bakal jadi skala perioritas utama bila pasangannya terpilih di Pilkada akan datang.
Karakter Ghazaly-Edy bak bayi kembar siam. Sama-sama mempunyai tekad, komitmen dan motivasi yang sama memberantas KKN, penyakit masyarakat tengah menghancurkan nilai moral di kabupaten Bima. Apalagi Ghazaly, memiliki latar belakang civitas akademika sudah pasti sangat konsen dengan menciptakan pemerintah dan pemerintahan clear and clean dari KKN. Selain itu, pasangan Edy-Ghazaly juga berkomitmen memberantas penyakit sosial seperti, Miras, Narkotika, rentenir, pencurian, perampokan, perkelahian antar kampung.
Edy Sabara, walau pebisnis tapi faham tentang birokrasi dengan detail. Ide dan gagasannya cemerlang tidak ada yang diragukan bila memimpin Bima. “Dari hasil pertemuan di hotel Grand Mercure, Kemayoran Jakpus dan hotel Bidakara, Jakarta Selatan, beliau begitu cerdas, rinci paparkan visi-misi membangun kebapaten Bima,” nilai Ghazaly memuji pasangannya.
“selain itu pak Edy itu pengusaha dermawan yang berhati malaikat banyak meringankan beban sesama di tanah rantau. Saya pikir tiada duanya, lebih-lebih dalam Pilkada akan pertaruhkan segalanya deminkemenangan. Beliau tidak mau coba sekali turun harus all out dan menang,” ungkap Ghazaly, mengutip Edy
Ketika ditanya hasil pertemuan empat mata dengan Edy Sabara, Ghazaly Ama La Nora, enggan mengungkapkan karena ada beberapa pointer menyangkut substansi strategi menghadapi Pilkada. Namun yang pasti bahwa keduanya akan berpasangan. Perihal partai insya Allah sudah beberapa partai dilakukan komunikasi dengan pihak dewan pimpinan pusat partai maupun dewan pimpinan daerah.
Disamping itu, Ghazaly, sekarang sedang melakukan komunikasi intens dengan tokoh masyarakat dan kalangan akar rumput di kabupaten Bima, maupun simpul rukun warga yang dibawah naungan badan musyawarah masyarakat Bima BMMB) Jabodetabek, menyusul rapat keluarga inti dan keluarga besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Donggo Bima (IPMDB) Jabodetabek, yang dilakukan masing-masing hari Jum’at malam dan Ahad minggu ketiga juni, pekan lalu.
Berdasar hasil evaluasi lapanga, tingkat elektabilitas pasangan Edy-Ghazaly sementara ini sudah lumayan tinggi. Beberapa terakhir pasangan maut ini mulai hangat perbincagkan di kalangan masyarakat Bima, sudah menjadi buah bibir hanya saja baik Edy atau Ghazaly, harus sering turun lapangan untuk mendatangi warga pemilih.
Bersadarkan jajakan pendapat, pak edy sangat layak memimpin bima, sangat tepat untuk menggantikan sang petahana saau ini. Untuk itu masyarakat saat ini berharap pak Edy agar mulai turun dan bersilaturahim langsung untuk lebih memantapkan keyakinan masyarakat atas niat baiknya itu. Walau banyak usulan terhadap pak Edy, namun menurut Ghazaly suatu saat nanti Edy Shabara akan turun safari politik besar-besaran.
“Insya Allah Pak edy akan turun, bahkan kami berdua akan berencana turun bareng untuk safari akbar, tunggu aja waktunya, itu pasti kami lakukan”. Ungkap Ghazaly penuh meyakinkan. (rif)