Keuntungan Indonesia Jika Dolar Naik

Oleh : Diyana Permata Sari
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan bisnis
Universitas : Universitas Muhammadiyah malang.

Detikkasus.com | Tahun 2019 nilai tukar dolar terhadap rupiah bisa mencapai Rp 20.000 per USD benarkah? Bisa saja dolar di tahun tahun berikutnya menjadi melejit tak terkontrol karena pemerintah tidak bisa mengatur kenaikan dolar ini. Pasang surut nilai tukar rupiah sudah terjadi sejak era orde lama orde baru hingga era reformasi. Pada tahun 1998 nilai tukar rupiah terjun ke titik paling buruk dalam sejarah Indonesia yakni Rp 16.800 per USD. Dan mungkin saja tahun 2019 nilai tukar rupiah mencapai titik paling buruk lagi yakni Rp 20.000 per USD.
Bagaimana bisa terjadi kenaikan dolar ? jadi dalam beberapa tahun terakhir negara Amerika Serikat (AS) mengalami defisit perdagangan yang semakin lama semakin besar. Hal ini membuat keuangan AS kewalahan, karena harus menutup selisih kerugian dagang tersebut. Menutup kerugian dagang dari mana ya? Ya pastinya ditutup dengan investasi yang masuk ke AS dan juga utang. Di sisi lain, AS sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia saat ini, melakukan perdagangan dengan hampir seluruh negara di dunia, dan saat ini partner dagangnya yang terbesar adalah Tiongkok, negara dengan perekonomian nomor 2 terbesar di dunia.
Negara AS mengalami kerugian karena nilai ekspor dari tahun ke tahun jumlahnya tidak sebanding dengan nilai impornya yang dari tahun ke tahun meningkatnya sangat pesat. Melihat kerugian dagang yang semakin parah dari tahun ke tahun akhirnya pemerintah dan para kabinetnya menyusun kebijakan program kebijakan yang bertujuan untuk menurunkan defisit kerugian perdagangan AS. Program kebijakan itu baru mulai dijalankan pada tahun 2018, salah satunya ketika bulan Maret 2018 pemerintah mengumumkan bahwa AS akan mengenakan tarif atau pajak impor untuk produk besi baja dan aluminium yang masuk ke pasar AS sebesar 25%. Sebenarnya kebijakan tersebut ditujukan untuk semua negara yang mengekspor besi baja dan aluminium ke AS, namun karena Tiongkok merupakan partner dagang terbesar AS, maka produsen besi baja dan aluminium dari Tiongkok yang sangat merasakan dampak dari pengenaan tarif ini. Dengan mengenakan tarif tambahan ini, diharapkan kerugian dagang AS akan menjadi semakin kecil daripada sebelumnya.
Apa hubungannya dengan Rupiah? Singkat ceritanya adalah merosotnya nilai Rupiah ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga USD sebagai salah satu strategi perang dagang AS melawan Tiongkok yang memicu para pemilik modal untuk menjual dan menukarkan kekayaannya dalam bentuk Rupiah menjadi dalam bentuk Dolar AS yang membuat rendahya nilai tukar Rupiah.

Baca Juga:  Penerapan Sistem Penggajian yang Berlaku di Indonesia

Keuntungan Indonesia jika dolar terus melejit tak terkontrol yang pertama barang lokal Indonesia bisa berjaya di negeri sendiri. Imbas dari melemahnya rupiah terhadap dolar membuat barang dari luar negeri mengalami kenaikan harga. Otomatis barang lokal menjadi sasaran pembelian masyarakat karena lebih murah. Dampak untuk negara adalah memajukan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Cara mempertahankan barang lokal agar tetap Berjaya di negeri sendiri adalah dengan cara terus memperbarui produk agar konsumen tidak merasa bosan terhadap produk tersebut.
Yang kedua adalah sektor pariwisata akan mengalami peningkatan. Karena pariwisata di Indonesia harganya relatif murah dan biaya hidup juga bisa dibilang murah dibandingkan negara lain. Maka dari itu kebanyakan orang-orang dari luar negeri lebih memilih liburan di Indonesia ketimbang negara lain karena biayanya lebih terjangkau. Ini akan menguntungkan warga sekitar sektor pariwisata tersebut karena dibanjiri oleh wisatawan. Dan kita sebagai warga sekitar tempat pariwisata membantu membersihkan lingkungan di sekitar tempat pariwisata karena jika tempatnya bersih maka orang-orang akan merasa nyaman dan mungkin akan mengunjunginya lagi. Dan bila pengunjungnya banyak kita membantu memajukan perekonomian Indonesia ini.
Yang ketiga adalah para pekerja bergaji dolar kebanjiran untung. Para pekerja kebanjiran untung karena jika dolar ditukarkan menjadi rupiah kita akan mendapat untung yang lumayan juga. Misal gajinya 300 dolar sebulan. Bulan lalu kurs dolar USD masih 14.500, berarti gajinya Rp 4.350.000. Tapi karena bulan ini kurs dolar USD mencapai 15.000, berarti gajinya bulan ini adalah Rp 4.500.000 secara tidak langsung kita jadi untung . Apalagi buat para pebisnis yang bisa meraup keuntungan hingga berdolar-dolar. Kita sebagai orang yang bergaji dolar tidak boleh berfoya-foya begitu saja. Kita bisa menginvestasikan sebagian gaji kita. Keuntungan jika kita menabung mata uang asing adalah sebagai dana untuk belajar ke luar negeri, sebagai dana untuk perjalanan ke luar negeri baik wisata maupun ibadah haji, mempertahankan daya beli saat rupiah jatuh.
Selain dari ke tiga keuntungan diatas kita tidak perlu khawatir karena banyak keuntungan- keuntugan lainnya. Seperti semakin besarnya potensi ekspor barang-barang produk Indonesia. Hal ini disebabkan semakin murahnya produk Indonesia yang diperdagangkan di pasar global membuat orang orang yang berada di luar negeri tertarik membeli produk Indonesia karena harganya relatif murah. Pemerintah juga memanfaatkan pelemahan tersebut dengan terus mendorong produk-produk domestik yang berorientasi ekspor dengan memberikan kemudahan-kemudahan ekspor. Selain itu, pemerintah juga akan melalukan berbagai strategi untuk memanfaatkan situasi tersebut, sambil mereduksi dampak-dampak negatif yang dapat terjadi akibat pelemahan nilai tukar rupiah.
Dari bacaan diatas kita bisa tarik kesimpulan bahwa bukan rupiahnya yang melemah melainkan dollar yang menguat untuk menutupi kerugian dagang. Kenaikan dollar tidak selalu berdampak negatif pada perekonomoian Indonesia. Banyak juga dampak positif yang kita dapat dari kenaikan dollar tersebut masyarakat tidak perlu terlalu resah dengan kenaikan dollar ini karena pemerintah juga berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan pelemahan rupiah ini. Dan solusi untuk masalah ini adalah produk-produk Indonesia harus lebih inovatif dan kreatif dari produk-produk luar negeri lainnya agar menarik minat orang-orang untuk melakukan ekspor. Jika ekspor naik Indonesia juga memperoleh keuntungan lebih sehingga nilai rupiah bisa menguat kembali dan kita harus meminimalisir impor barang-barang dari luar negeri. Jika kita kebanyakan impor dari pada ekspor kita sendiri malah akan terus rugi dan tidak bisa menguatkan nilai rupiah yang melemah ini.

Baca Juga:  Pancasila, Pondasi Bangsa yang harus dipertahankan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *