Keselamatan Reptil Komodo terancam Keselamatannya

Jumat, 4 Desember 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Erna Wati Ningsih Mahasiswa Universitas Muhammadyah Malang.

Dengan adanya pembangunan jurrasic Park dipulau Komodo

Detikkasus.com | Presiden joko widodo telah menginstruksikan kawasan Labuan Bajo (NTT) akan dijadikan sebagai tempat wisata premium ala jurrasic park, saat ini beberapa jumlah bangunan penataan telah dibangun bahkan termasuk pulau rinca yang menjadi tempat habitat hewan reptil komodo.

Pembangunan itu dibantah oleh warga setempat dan dituding akan membahayakan keselamatan hewan langka komodo yang selama ini dilindungi oleh pemerintah dan masyarakat setempat.

Ditambah lagi dengan adanya foto viral yang memperlihatkan seekor komodo sedang berhadapan dengan truk besar, hal itupun tentunya membuat warganet sangat yakin bahwa keselamatan komodo sangat terancam karena hewan komodo sangat risih bahkan bisa sampai setres karena keramaian. Pembangunan jurrasic park dipulau komodo ini tidak hanya menjadi sorotan pemberitaan didalam negeri tetapi juga menjadi sorotan diluar negeri dengan adanya foto viral tersebut, dan mengutip sumber dari kementerian lingkungan hidup dan kehutanan Republik Indonesia ( KLHK RI ) yang mengatakan bahwa pembangunan jurrasic park ini tidak akan mengancam keselamatan hewan satwa endemic tersebut.

KLHK RI juga menyebutkan akan meredakan kemarahan publik atas akan dibangunnya jurrasic park tersebut.

Seorang pejabat kementerian lingkungan mengatakan akan memastikan bahwa selama pembangunan berlangsung keselamatan hewan komodo akan dijaga dan diawasi secara intensif tetapi hal itu dibantah oleh para pencinta lingkungan dan secara tegas menyatakan pembangunan itu harus dihentikan karena menurut para pencinta lingkungan, komodo harus diprioritaskan, komodo perlu dan wajib dilindungi dikawasan tertentu. Beberapa warganet juga berpendapat bukankah sudah kewajiban pemerintah untuk melindungi satwa langka ?, habitat alami seharusnya dilindungi kalau jika tetap ingin hewan kadal raksasa ini tetap menjadi kebanggaan bagi Indonesia, sayangnya impian membangun juurasic park presiden jokowidodo ini sangat keliru dan seharusnya harus dipertimbangkan kembali. Dan beberapa kronologi pembangunan untuk proyek wisata premium di Taman Nasional Komodo sebagai berikut :
• 2003-2011
Privatisasi pengelolaan taman nasional komodo dimulai. Pengelolaannya adalah PT. Putri Naga Komodo (PNK) yang beroperasi atas izin kemenhut bernomor 195/menhut-II/2004.
• pulau komodo terpilih sebagai the new seven wonders oleh new 7wonders foundation
• 7 korporasi mengajukan izin usaha pengadaan sarana pariwisata alam dalam kawasan Taman Nasional
• 2018
Izin usaha untuk 7 perusahaan tersebut turun dan mulai beroperasi. Dua diantaranya adalah PT. Komodo Wildlife Ecotourism (KWE) melalui SK menteri kehutanan No. 796/menhut-II/2014 dan PT. Segera Komodo Lestari melalui SK Kemenhut No. 5557/menhut/II/2013.
Ditahun yang sama presiden jokowi membentuk Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan bajo- Flores melalui perpres No. 32 Tahun 2018. Untuk percepatan pembangunan pariwisata.
• 2019
Muncul gagasan mengubah pulau rinca di Taman Nasional Komodo Labuan Bajo menjadi wista premium.
• 2020
Pengerjaan konstruksi fisik dimulai pada februari hingga Maret
9 September 2020 fase awal pembangunan taman jurrasic park di Rinca resmi dimulai

Baca Juga:  Bahasa Korea Menjadi bahasa Kedua saat Pandemi COVID-19, Benarkah itu?

Balai taman Nasional Komodo telah mengeluarkan surat yang berisikan penutupan sementara wilayah 1 Pulau Rinca hingga akhir Juni 2021 , tujuannya adalah untuk mengerjakan proyek tersebut
Taman nasional komodo bahkan sudah diakui oleh dunia.

Baca Juga:  Pembatasan Di Tengah Pandemi Bukanlah Penghalang Untuk Tetap Ber Olahraga

Badan PBB unesco sudah menetapkan Taman Nasional Komodo sebagai situs warisan dunia sejak tahun 1991 karena kadal raksasa ini hewan yang sangat langka dan terberat didunia dan memiliki asal usul yang menarik perhatian dunia karena reptil ini sudah ada didunia sejak jutaan tahun yang lalu. Dan jika terjadi tidak selamatan hewan komodo akibat proyek tersebut maka negarapun juga pasti sangat rugi.

Meskipun saat ini proses pembangunan proyek ini menimbulkan banyak sekali pro dan kontra antara masyarakat dan pemerintah tetapi sangat kecil kemungkinan untuk proyek ini dibatalkan, bisa jadi dimasa yang akan mendatang investasi hanya dikuasai oleh pebisnis besar luar NTT dan masyarakat setempat hanya menjadi penonton dan sudah kewajiban pemerintah untuk memperhatikan hal seperti itu. Lagi-lagi pemerintah berkonflik dengan masyarakat.

Bagaimanpun dan dimanapun proyek pembangunan pariwisata akan menimbulkan pro dan kontra jika tidak direncanakan dan disosialisasikan secara baik dengan masyarakat agar pemrintah tidak selalu salah paham dengan masyarakat. pembangunan pariwisata tidak hanya berimplikasi kepada rusaknya lahan tetapi juga berdampak kepada mata pencaharian masyarakat setempat akibat tergusur dan hilangnya seni budaya.

Baca Juga:  Setelah Kerusuhan 22 Mei 2019

Dan lagi-lagi pemerintah membuat para mahasiswa melakukan gerakan, pada tanggal 4/11/2020 Mahasiswa timur telah melakukan unjuk rasa atau aksi dalam rangka menentang pembangunan jurrasic park dipulau komodo, dengan di beberkannya spanduk bergambar komodo dengan berbagai macam tulisan yang menyatakan penolakan, aliansi timur itu menyatakan kekhawatiran akan rusaknya kelestarian hewan reptil komodo, karena pembangunan itu akan menyebabkan emosional komodo dan itu juga yang akan menyebabkan kepunahan, alam masyarakat dan komodo sudah menyatu jadi kalau mereka dipindahkan pasti akan sangat meresahkan dan mengganggu, tetapi lagi- lagi kalangan masyarakat terkalahkan dengan ketentuan pemerintah, apakah sudah kodratnya masyarakat suaranya hanya dianggap sebagai udara yang tak pernah dilihat dan tak pernah didengar oleh pemerintah ?

Hingga saat ini ribuan warganet di twiiter terlibat bersuara untuk berdiskusi tentang ancaman keselamatan reptil raksasa ini, sepanjang bulan oktober sampai desember ini banyak akun media sosial yang membicarakan dan memantau perkembangan pembangunan jurrasic park sekaligus menyuarakan kritikan terhadap pemerintah dan sudah tak heran lagi apalagi ini dizaman demokrasi, banyak sekali akun yang menandai presiden jokowi terkait kritikannya mengenai peristiwa proyek ini.

Berita Terkait

Rustam Efendi, SH: Sidang Perdana Kita Tidak Boleh Berasumsi
Satgas TMMD 120 Kodim Bojonegoro, PMI dan Tagana Sosialisasikan Sekolah Siaga Bencana
Polri Siap Amankan Welcoming Dinner Delegasi World Water Forum Ke-10 Di GWK
Siapkan Mudik Lebaran, Kapolres Bojonegoro Cek Jalur dan Perketat Pengamanan
Mengejar Berkah Malam Lailatul Qodar
Kabid Propam Polda Aceh : Pimpin Apel Pagi Di Mapolda Aceh
Tim Patroli Presisi Sat-Samapta Polres Aceh Tengah, Rutin Lakukan Patroli Pengamanan Saat Warga Beribadah Shalat Taraweh Malam Di Bulan Ramadhan
Sulfur Milik PT PAMA Disimpan Di Lapangan Terbuka Kuala Langsa : LBH Iskandar Muda Aceh Minta Polda Harus Ambil Tindakan
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 14 Juni 2024 - 20:44 WIB

Rustam Efendi, SH: Sidang Perdana Kita Tidak Boleh Berasumsi

Rabu, 29 Mei 2024 - 17:19 WIB

Satgas TMMD 120 Kodim Bojonegoro, PMI dan Tagana Sosialisasikan Sekolah Siaga Bencana

Senin, 20 Mei 2024 - 22:27 WIB

Polri Siap Amankan Welcoming Dinner Delegasi World Water Forum Ke-10 Di GWK

Minggu, 7 April 2024 - 17:10 WIB

Siapkan Mudik Lebaran, Kapolres Bojonegoro Cek Jalur dan Perketat Pengamanan

Sabtu, 6 April 2024 - 20:50 WIB

Mengejar Berkah Malam Lailatul Qodar

Berita Terbaru