Kaur l Detikkasus.com – Kejar paket untuk mengikuti ujian paket A B C dilaksanakan melalui PKBM yang diakui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kaur Bengkulu
PKBM diharapkan menyelenggarakan ujian paket berdasarkan ketentuan yang di tetapkan Kementrian Pendidikan
Yayan Putra Budianda mengharapkan penyelenggara ujian paket A B C berdasarkan dengan petunjuk pelaksana teknis sehingga tidak bermasalah di kemudian hari nya
Saya contohkan seumpama nya ada anggota/peserta akan mengikuti ujian kejar paket C dan yang bersangkutan putus sekolah kelas 2 SMP maka yang bersangkutan tidak boleh langsung ujian paket C melainkan yang bersangkutan harus belajar dulu selama 2 tahun baru bisa mengikuti ujian paket B,kemudian jika ingin mendapatkan paket C,yang bersangkutan harus melanjutkan dan belajar lagi selama tiga tahun baru dapat mengikuti ujian paket C
Sebaliknya kalau yang bersangkutan putus sekolah kelas 2 SMP tampa mengikuti pembelajaran di PKBM setingkat sekolah SMP dan sekolah SMA langsung saja ujian maka itulah yang dinamakan “Naga Bonar” jika kami menemukan hal itu sudah barang tentu dan tidak mustahi akan kami sikapi dengan melapor kepada APH kata Yayan Putra Budianda.SH
Perlu dipahami publik bahwa pendidikan paud menerima dana BOP yang bersumber dari dana Pusat,dalam l tahun lebih kurang Rp600.000/anak dengan ketentuan jumlah peserta didik paling sedikit 9 orang
Berbeda hal nya dengan PKBM,anggota kelompok belajar yang berhak menerima bantuan BOP dari Pusat dilihat dari paktor usia dan berumur maksimal 21 tahun serta bantuan BOP tidak sama jumlahnya berbeda – beda
Kemudian penyelenggaraan ujian kejar paket A B C dibebankan melalui DPA Dinas Pendidikan dan anggaran pun terpisah antara paket A paket B dan paket C
Kepala Bidang PAUD Sopnilusi melalui Kasi PAUD Yuli Asmida menjelaskan ujian paket diselenggarakan oleh PKBM kemudian Dinas Pendidikan hanya menerima laporan berdasarkan data Dapodik yang disampaikan pengelola PKBM,oleh sebab itu yang lebih paham teknis di lapangan adalah pengelola PKBM sendiri. (Reza)