Riau | detikkasus.com -, Hidup semakin melarat bagi kebanyakan petani karet, petani sawit Karna harga anjlok. Siapa yang bermain dan mengangguk di air keruh ?
Belum lagi harga BBM melambung tinggi, harga sembako selangit. Kini ditambah musim banjir, warga rentan kena penyakit.
Mau berobat terkadang duit tidak punya, mau makan aja susah. Inilah gambaran warga miskin di negeri ini.
Yang kaya makin kaya, yang susah tetap aja susah. Ingin sekali punya pemimpin di Indonesia ini yang lebih peduli terhadap nasib kemiskinan warganegara Indonesia. Bukan pemimpin yang penuh pencitraan belaka.
Apalagi hukum kian tidak menentu. Banyaknya oknum Kepala Daerah dan oknum hakim yang OTT oleh KPK. Inilah yang kenyataan saat ini.
Hal ini dikatakan B. Salim, Kepala Devisi Pembangunan LSM GPAK, Gerakan Pemuda Anti Korupsi.
Katanya, kita hanya tidak punya kesempatan, kalau melihat lemahnya penegakan hukum terhadap koruptor.
Kalaulah kita punya kesempatan, kita bisa korupsi uang negara misalnya Rp10 Milyar. Jika ketahuan, maka setengahnya buat oknum hakim. Setengahnya buat kita kemudian harinya. Karna koruptor selalu dihukum ringan.
“Jika warga kelas bawah mencuri, hukum selalu berat,” bebernya.
Untuk itu imbuhnya, seperti kasus Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dikeluarkan oleh BPJS atas rekomendasi Dinas Sosial Indragiri Hulu (Inhu), jika tidak diusut oleh warga, hal ini bisa saja disalahgunakan oleh oknum Caleg yang tidak bertanggung jawab.
Bupati Inhu, H. Yopi Arianto lanjutnya, diminta lebih tegas menyikapi kasus KIS yang banyak belum diserahkan ke warga miskin penerimanya.
Kartu KIS ini diurus dari desa ke kantor Camat setempat dan kemudian ke Dinas Sosial Inhu.
Salah seorang warga Rengat yang namanya minta dirahasiakan mengatakan, di daerahnya baru 4 KK diserahkan ke warga di lingkungannya. Dia juga mengharapkan bahwa warga miskin yang berhak dan kartu KIS nya sudah dikeluarkan oleh BPJS untuk segera diserahkan agar jangan ada pihak yang memanfaatkan kartu KIS untuk kampanye Calegnya.
Sementara itu Camat Rengat melalui Kasi PMD, Muji saat dihubungi lewat handphone tidak diangkat. HARMAEIN