Probolinggo, detikkasus.com – Pengerjaan proyek Pasar Kronong di Kelurahan/ Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, ditarget rampung pada 17 Desember ini. Namun, sejauh ini pembangunannya baru mencapai 65 persen. Kondisi itu diketahui saat Komisi III DPRD Kota Probolinggo sidak ke Pasar Kronong. Dengan kondisi itu, Ketua Komisi III Agus Riyanto menegaskan, pembangunan fisik pasar Kronong lambat. Harusnya menurut Agus, pembangunan pasar Kronong sudah mencapai 90 persen. Namun, di lapangan baru mencapai 65 persen. Itu artinya, ada keterlambatan 25 persen. Agus pun pesimistis, pembangunan pasar Kronong selesai tepat waktu. Sebab, waktu yang tersisa praktis tinggal 21 hari. “Sampai tanggal 17 Desember nanti, ditambah masa perpanjangan tiga hari, ada waktu tersisa 21 hari. Sedangkan progresnya masih 65 persen. Saya kira sangat sulit untuk selesai tepat waktu. Jelas tak bisa selesai tepat waktu,” tegasnya.Meski begitu, Komisi III minta pelaksana proyek menyelesaikan pembangunan pasar Kronong pada 17 Desember. Sebab, pelaksana proyek pernah berjanji akan menambah jumlah pekerja. “Mudah-mudahan bisa selesai. Rekanan tadi juga berjanji akan mengerahkan tenaga tambahan,” imbuhnya.sementara ini hasil dari investigasi wartawan koran ini menandakan kontraktor kurang profesional serta kurang bunafide dalam pelaksanaan pekerjaan ini ini tandai dengan banyaknya keluhan para suplayer materian yang mengeluh tentang pembayaran material nya sangat lambat dan masih dalam pengamatan koran ini kontraktor tidak dapat menyelaraskan scedule pelaksanaan dengan fisik yang di capai seharusnya jauh hari ketika mengetahui pekerjaan ini lambat kontraktor sudah dapat mengambil langkah dengan menambah tenaga kerja kembali hambatannya adalah masalah Dana . sementara itu Agus dari anggota dewan menyampaikan Jika ternyata proyek tersebut tak selesai tepat waktu, kontrak akan diputus. Sementara pembayaran akan dilakukan sesuai dengan proses yang dihasilkan. “Diputus pun, nantinya banyak macamnya. Jika setelah dievaluasi dan ternyata ada unsur kesengajaan, maka akan di black list,” tegasnya.Sementara itu, pengawas PPK Nur Budiardi menyebut, pihaknya telah memberikan surat teguran dua kali pada pelaksana. Sebab, progres pengerjaannya lambat. Teguran pertama disampaikan pada 13 November. Dan teguran kedua diberikan pada 27 November. “Kalau untuk bangunannya, mungkin bisa selesai. Tapi untuk finishingnya, saya kira tak akan bisa selesai tepat waktu,” kata pengawas dari CV Vertical itu.Sementara itu, pelaksana proyek dari CV. Yala Indah Perkasa, Riddo Sumarsono berjanji akan mengerahkan tenaga tambahan dengan jumlah total 40 orang. Dengan menambah jumlah pekerja, Riddo yakin, pembangunan pasar Kronong akan selesai tepat waktu.(Nn)