Detikkasus.com | Kabupaten Pelalawan, Membenahi SMP Negeri 2 Pangkalan Kerinci butuh kerja keras. Karena ada banyak nilai jual sekolah yang butuh dibenahi, kata kepala SMP Negeri 2 Pkl Kerinci Emilia S.Hum, MM kepada media pada Selasa (22/1/19)) saat ditemui diruang kerjanya.
Salah satunya nilai jual yang perlu dibenahi yaitu, menata lingkungan sekolah. Sebab lingkungan SMPN 2 Pkl Kerinci, merupakan salah satu lingkungan yang punya potensi lebih baik untuk dilakukan penataan. Karena lokasinya termasuk rimbun seperti lokasi Bogor, ucapnya.
Tidak kalah penting lagi, kegiatan yang harus digalakkan di SMPN 2 Pkl Kerinci adalah kegiatan ekstra kurikuler bagi siswa. Pelaksanaan kegiatan seperti itu di SMPN Pkl Kerinci kurang berjalan. Sehingga dengan kehadiran kepala sekolah yang baru walaupun baru 3 bulan dilantik di SMPN 2 Pkl Kerinci itu, benar-benar membutuhkan kerja ekstra keras walau secara pelahan lahan yang penting pasti, ucapnya lagi.
Maka dalam menjekaki hal itu, pihak sekolah telah menyediakan kegiatan ektrakurikuler sebanyak 35 jenis. Sejak satu minggu lalu kegiatan ekstrakurikuler itu sudah mulai berjalan. Dalam jumlah kegiatan ektrakurikuler sebanyak itu, tinggal disuruh siswa memilih mana yang hendak dia ikuti. Lalu kedisiplinan siswa juga akan semakin ditingkatkan, bebernya.
Emilia menuturkan, tujuan utama untuk menggalakkan kegiatan ektrakurikuler itu adalah, dalam rangka meningkatkan prestasi anak. Juga sebagai upaya dalam membentuk karakter anak agar terhindar dari kenakalan remaja. Sebab membentuk karakter anak, lebik baik sejak dini terlebih bagi anak yang duduk di bangku SMP, karena pola pikirnya masih labil.
Kemudian sebagaimana yang telah dilakukan dibeberapa sekolah lain pernah dia ditugaskan, Emilia akan memanggil para alumni. Nanti para alumni itu, akan memotifasi para peserta didik di SMPN 2 Pkl Kerinci itu, ujar mantan Kepala SMA Negeri Bernas Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan itu.
Adapun kendala yang dihadapi dalam melakukan pembenahan itu, mengatasi kenakalan siswa. Persoalan itu sedikit memerlukan proses karena jumlah siswa sebanyak 500 lebih. Dengan jumlah sebanyak itu juga memiliki karakter yang berbeda-beda, dan juga punya trik atau cara berbeda dalam menghadapinya, pungkasnya. (Sona)