Tuban l Detikkasus.com – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky bersama Kapolres Tuban AKBP Darman dan Dandim 0811 Tuban Letkol Infanteri Suhada Erwin melaksanakan penanaman pohon durian di Desa Kebonharjo Jatirogo.
Kepada tim peliputan Diskominfo-SP, Mas Lindra menjelaskan, dilaunchingnya Kampung Durian tersebut merupakan dukungan dari Forkopimda Tuban khususnya Polres Tuban dalam program Satu Desa Satu Produk Unggulan atau One Village One Product (OVOP).
Penanaman tersebut dilakukan juga sebagai simbol dilaunchingnya Kampung Durian di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Jatirogo dan Kenduruan, meliputi Desa Kebonharjo, Desa Wangi, Desa Jlodro, dan Desa Sokogunung. “Ke empat desa ini ada di satu kawasan dan berdekatan, meliputi wilayah Kecamatan Jatirogo dan Kenduruan,” jelas Mas Bupati.
Program pengembangan kampung durian ini merupakan program multi-years dimana bekerja sama dengan masyarakat dalam pengembangannya. Durian dipilih untuk dikembangkan, sebab memiliki nilai ekonomi tinggi. Disamping itu, jenis tanah di empat desa tersebut juga sangat potensial untuk ditanami pohon durian. “Pastinya akan bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam pengembangan ekonomi hingga tingkat rumah tangga,” ucap Mas Bupati.
Ada dua jenis durian yang dikembangkan, yaitu jenis Musang king, dan black ton. Setidaknya, 4 ribu bibit akan ditanam dikawasan tersebut, dengan luas lahan mencapai 1000 hektare yang dikerjakan hingga bulan November mendatang.
Mas lindra juga mengatakan, dalam penanaman pohon durian ini, masyarakat menggunakan pupuk organik hasil pengembangan yang bekerjasama dengan pakar dari salah satu universitas negeri ternama. Ditargetkan dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun sudah bisa dipanen. Kedepan, hasil pengembangan durian tersebut akan menghiasi pasar lokal, dan menggunakan cap tuban. “Untuk pemasaran akan di serap pasar lokal saja, karena untuk memenuhi kebutuhan disini saja tidak cukup,” kata Mas Lindra.
Sementara itu, Kapolres Tuban AKBP Darman menjelaskan, proyek pengembangan kampung durian ini melibatkan masyarakat secara langsung. Hal ini sangat penting dalam pengembangan perekonomian desa, terutama untuk para petani yang sebelumnya hanya mengembangkan tanaman palawija saja. Selain itu juga bisa menjadi stimulan munculnya UMKM baru dari produk masyarakat lokal. “Ini nanti ada produk turunannya. Bapaknya merawat durian, ibu-ibu dirumah bisa membuat olahan durian yang bisa dijual,” ungkap Kapolres.
Kapolres menegaskan, meskipun durian bersifat tahunan, disela-sela tanaman masih bisa dimanfaatkan petani lokal untuk ditanami jagung. “Jadi petani nggak usah bingung, masih bisa dapat penghasilan dari jagung kalau durian belum berbuah,” tuturnya. Kedepannya, kampung durian tersebut akan berkembang menjadi desa wisata, sesuai arah program OVOP dari Bupati Tuban. “Ini adalah bentuk dukungan penuh kami terhadap program dari Mas Bupati,” pungkasnya. (Imam)