Indonesia, Propinsi jatim, kabupaten Bojonegoro detikkasus.com – Program sekolah 5 hari dalam seminggu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia belum siap diterapkan di Kabupaten Bojonegoro. Hal itu mengacu pada keputusan Gubernur Jawa Timur yang menangguhkan program tersebut.
Meski demikian, Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro Hanafi mengatakan bahwa saat ini sudah ada beberapa sekolah yang menerapkan. “Saat ini di Kabupaten Bojonegoro ada beberapa sekolah yang sudah menerap masuk lima hari. Namun tidak semua sekolah. Hanya sekolah yang siap saja,” katanya.
Pihaknya memang membebaskan sekolah untuk menerapkan masuk lima hari, namun jika sekolah belum siap masih masuk enam hari.
Dia mengaku, di Bojonegoro belum mampu untuk menjalankan sekolah lima hari. Jika dilihat sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah di Bojonegoro.
Sekolah yang menerapkan masuk lima seminggu hari rata-rata sekolah yang bonafit dan sekolah Swasta, karena sekolah harus memikirkan ruang indoor di sekolah. “Biasanya kan olahraga pada jam 13.00-16.00 WIB. Jika lima hari kerja berarti hanya 20 jam saja,” katanya.
Selain itu, harusnya ada keamanan yang esktra, karena sekolah hanya lima hari. Entah petugas ditambah atau sistem lain. “Tapi yang jelas Bojonegoro belum bisa menerapkan itu. Namun sekolah yang sudah siap bisa langsung menerapkan itu,” katanya. (her).