Di Balik Ma’na Ilmu Diam

Detikkasus.com | Hikmah islami

بِسْـــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Banyak ILMU yang ada di alam ini…

Dari ilmu yang biasa

Ilmu yang paling mulia

Ilmu yang paling tinggi

Ilmu yang paling utama

Dan ilmu induk dari segala ilmu Dll..

Lalu Ilmu apakah yang paling tinggi itu…?

Seorang sahabat bertanya kepada Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam:

“Ya Rosululloh, ilmu apakah yang paling tinggi itu…?”

Rosululloh hanya “DIAM”

“DIAM” bukan berarti “TIDAK BICARA”

Tidak banyak bicara

Tidak banyak mengeluh

Tidak membuka aib

Tidak pamer (riya)

Tidak sombong

Tidak berdebat dan sebagainya…

Ilmu “DIAM” adalah sebuah ilmu yang tidak ada gurunya..

Tidak ada muridnya

Tidak ada sekolahnya

Tidak ada kitabnya

Tidak diajarkan dimanapun.

Dalam DIAM itu tidak ada yang mengetahui kecuali orang yang bersangkutan dengan Tuhannya..

Baca Juga:  Nilai Keimanan Seorang Muslim Bagai Sebuah Intan Berlian Berselimut Raga

DIAM tetapi tetap terus memperhatikan.
DIAM tetapi terus bergerak (ikhtiar).
DIAM tetapi terus berdoa (berzikir).
DIAM tetapi tetap terus menebar manfaat.

Seperti matahari yang diam tetapi terus bersinar.
Seperti padi yang diam tetapi tetap terus tumbuh.
Seperti tanah yang diam tetapi di dalamnya menyimpan banyak manfaat.

Atau seperti dirimu yang dulu selalu diam ketika di dalam RAHIM, walau tak nampak, tak bicara, tetapi keberadaanmu membawa berjuta harapan dan kebahagiaan.

Alloh SWT berfirman:

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ
iz yatalaqqol-mutalaqqiyaani ‘anil-yamiini wa ‘anisy-syimaali qo’iid

“(lngatlah) ketika dua malaikat mencatat (PERBUATAN), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri.”
(QS. Qof 50: Ayat 17)

Baca Juga:  Ibadah Yang Disaksikan Malaikat

مَّا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
maa yalfizhu ming qoulin illaa ladaihi roqiibun ‘atiid

“Tidak ada suatu KATA yang diucapkannya melainkan ada di sisinya, malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).”
(QS. Qof 50: Ayat 18)

Memperbanyak DIAM
HAKIKATNYA :

Memberikan kesempatan kepada malaikat di disamping kiri untuk istirahat dalam mencatat segala ucapan kata2 atau kalimat yg keluar dari mulut kita yang mengandung dosa.

Dan juga segala gerakan tingkah laku seluruh tubuh yang tidak ada manfaat dalam hitungan amal ibadah kepada Alloh SWT malah menambah dosa dihadapan Alloh SWT.

Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Tidaklah manusia tersungkur di neraka di atas wajah mereka atau di atas hidung mereka melainkan dengan sebab lisan mereka.” (HR. At-Tirmidzi)

Baca Juga:  Bab Penjelasan Seputar Nuzulul Qur'an

Penjelasan Hadist di atas tentunya banyak fenomena lisa manusia sangatlah berbahaya karena lidahnya

Dari beberapa contoh dosa di sebabkan oleh lidahnya salah satunya :

Suka Adu Domba – Suka Menfitnah – Menggunjing – Ucapan yang menyakiti hati suaminya /Orang tua nya. Dll

BUATLAH SIBUK MALAIKAT DISEBELAH KANANMU TANPA HENTI SETIAP DETIK MENCATAT UCAPANMU KARENA MENYEBUT NAMA ALLOH SETIAP TARIKAN NAFASMU

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا ۙ
yaaa ayyuhallaziina aamanuzkurulloha zikrong kasiiroo

“Wahai orang-orang yang beriman..! Ingatlah kepada Alloh, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya..”
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 41)

Bagaimana bisa merenung dan Intropeksi diri serta mengingat Alloh bilamana ia terlalu banyak bicara..?

(𝑨𝑹)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *