Bupati Tuban Panen Budidaya Keramba Apung Dan Garam Sistem Tunel.

Kamis, 27 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Detikkasus.com | Indonesia – Provinsi Jatim – Kabupaten Tuban, 2018.
Bupati Tuban, H. Fathul Huda bersama istri melakukan peninjauan perkembangan dan melaksanakan panen Budi daya kerapu keramba apung di lepas pantai Kecamatan Bancar, Rabu (26/12/2018).
Hadir dalam kegiatan ini hadir Seksi Produksi Perikanan Dirjen Kementerian Kelautan dan Perikanan, Drs. Tadjudin, Kabid Perikanan dan Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim, Edi Pranoto, UPT Balai Budi Daya Perikanan Situbondo, Kadis Perikanan dan Peternakan, Kabag Humas dan Protokol Setda Tuban.

Kepala DiskanakTuban, Ir. M. Amenan, M.T., menyebutkan bahwa Potensi budidaya kerapu keramba apung yang dikembangkan dinasnya memiliki potensi yang bagus, dia menjelaskan dari modal keramba apung senilai 300 juta rupiah yang terbagi dalam 8 Petak, yang efektif dipakai 7 petak, sedangkan 1 petak lainnya digunakan untuk proses sortir dan pemisahan bibit yang mana setiap petak dapat menampung 400-500 bibit kerapu dengan masa pemeliharaan 6- 7 bulan dapat mengasilkan kurang lebih140 Kwintal dengan asumsi harga 85 ribu/Kg maka akan mendapatkan nilai kotor sekitar 120 juta rupiah. Adapun untuk biaya pemeliharaan dan operasional berkisar 50-60 Persen.

Baca Juga:  Tim Pemburu Pelanggaran Protokol Kesehatan Pencegahan Covid19 Jombang di Launching

Lebih lanjut Amenan menjelaskan bahwa keramba apung yang ada tersebut merupakan hibah dari Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2017 sebanyak 2 unit yang dihibahkan kepada 2 kelompok nelayan Desa Bulu Kecamatan Bancar. Selanjutnya akan direncanakan program bantuan hibah sebanyak 2 unit Keramba apung pada tahun 2019 dari dana APBD Kabupaten Tuban.
Dalam rangkaian kunjungan lapangan tersebut, Bupati Tuban beserta rombongan juga melakukan peninjauan dan uji coba dan panen produksi Garam dengan sistem Tunel di Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang.

Produksi Garam dengan Sistem Tunel yang menggandeng Pusat Studi Pesisir dan Kelautan (PSPK) Universitas Brawijaya Malang ini menurut Amenan bertujuan mengubah pandangan masyarakat tentang produksi garam yang tetap bisa dilakukan walaupun dalam musim hujan. Di samping itu, produksi garam dengan sistem tunel memiliki kualitas 90 NaCl atau setara dengan kualitas industri, terangnya.

Baca Juga:  Sinergitas Koramil 0816/15 Sukodono Bersama Forkopimka Dalam Persiapan Upacara HUT RI Ke 74

Dengan area produksi mencapai 1 hektar dapat dibangun 14 tunel lahan produksi dengan ukuran meter perseggi. Dari 14 tunel tersebut dapat dibagi 6 tunel peminihan, 4 tunel tandon, 4 tunel kristalisasi. Dari 4 tunel kristalisasi, masing-masing tunel mampu memproduksi 300 kg garam (0,3 ton). Penerapan metode tunel dapat dilakukan panen 2 kali dalam satu bulan dengan asumsi produksi 6 bulan musim kemarau dan 6 bulan musim hujan. Setelah melewati proses kristalisasi maksimal 15 hari dapat dilakukan panen garam.

Sementara itu Direktur PSPK, Andi Kurniawan, D. Sc. Menyatakan bahwa Sistem Tunel dengan menggunakan tambak rumah kaca mampu memproduksi sekitar 164 Ton garam perhektar pertahun jauh lebih besar dari pada tambak konvensional yang hanya mampu sebesar 80-100 Ton. Dengan investasi tambahan untuk pembuatan rumah kaca sebesar 54 Juta Perhektar (dapat digunakan selama 3 Tahun). Dengan asumsi harga garam 1000 rupiah perkilo maka petani garam akan memperoleh penambahan nilai sebesar 64 Juta perhektar pertahun.

Baca Juga:  MIMH Lengkong Balen Santuni Anak Yatim.

Bupati Tuban, H. Fathul Huda setelah melaksanakan panen di dua lokasi berbeda tersebut menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Diskanak Tuban dan semua pihak terkait pada kedua program tersebut. Hasil inovasi ini oleh Bupati diharapkan dapat memberikan output yang bermanfaat bagi masyarakat.
Bukan sekedar inovasi, tetapi juga harus membawa nilai ekonomi yang mampu menyejahterakan masyarakat, tegas Bupati.

(Mam/MCT)

Berita Terkait

Tersangka Kasus Korupsi Oknum KAU Ternyata Lulus ADM Satpol PP Langsa 
Dr. Mawardi Siregar, MA: Merasa Dikudeta dan Dibunuh Karakter oleh Rektor IAIN Langsa
Komitmen Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, Medco E & P Malaka Raih PROPER Predikat Biru Dari KLHK
Kasat Pol PP Berang, Karena Adanya Kibus Di Dalam Tubuh Sat-Pol PP Kota Langsa
APDESI, SAPA, Dan Mahasiswa Aceh, Bersatu Serukan Pengelolaan Gas 3 Kg Oleh BUMG.
Calon Walikota Dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Serahkan Bantuan Pada Korban Kebakaran.
Kejati Aceh, Di Duga Tidak Bernyali Mengusut Temuan LHP-BPK, Terkait Indikasi Kasus Korupsi Di Pemkab Aceh Timur
Dalam Rangka Persiapan  Pil-Kada, PPK Nibong Lantik 161 KPPS 

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 19:13 WIB

Tersangka Kasus Korupsi Oknum KAU Ternyata Lulus ADM Satpol PP Langsa 

Kamis, 7 November 2024 - 19:12 WIB

Dr. Mawardi Siregar, MA: Merasa Dikudeta dan Dibunuh Karakter oleh Rektor IAIN Langsa

Kamis, 7 November 2024 - 19:11 WIB

Komitmen Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, Medco E & P Malaka Raih PROPER Predikat Biru Dari KLHK

Kamis, 7 November 2024 - 19:09 WIB

APDESI, SAPA, Dan Mahasiswa Aceh, Bersatu Serukan Pengelolaan Gas 3 Kg Oleh BUMG.

Kamis, 7 November 2024 - 19:08 WIB

Calon Walikota Dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Serahkan Bantuan Pada Korban Kebakaran.

Berita Terbaru

Berita Terkini

Sujadi Saddat Mangkir Lagi dari Panggilan Ke Dua Bawaslu

Kamis, 7 Nov 2024 - 22:04 WIB